JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura melakukan diplomasi budaya kepada sekitar 400 siswi SMP di Methodist Girl School Singapura lewat tari Maumere yang ditampilkan pada acara The Glimpse of Indonesia.

Melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (12/5), Sekretaris Fungsi Penerangan Sosial Budaya, Rizki Kusumastuti mengatakan pendekatan budaya menjadi strategi yang penting dalam hubungan kedua negara.

"Dalam banyak hal, Indonesia dan Singapura memiliki banyak persamaan, sehingga dalam konteks relasional, persamaan kedua hal ini menjadi pondasi kuat," katanya.

Rizki menjelaskan beberapa fakta sejarah dalam konteks dua negara, seperti penemu Singapura adalah sang Nila Utama dari Sumatera, termasuk bagaimana sejarah nama-nama lokasi atau jalan di Singapura yang berasal dari Indonesia.

Senada, Atase Pendidikan & Kebudayaan, IGAK Satrya Wibawa menyampaikan bahwa persamaan aspek budaya dan sejarah ini menjadi salah satu faktor signifikan dalam pemetaan geopolitik dalam konteks ASEAN maupun Asia.

"Pendekatan budaya menjadi strategi yang penting dalam hubungan kedua negara," ucap Satrya Wibawa.

Apalagi, imbuhnya, sejak 2022, pemerintah Singapura melalui kementerian pendidikan Singapura memprioritaskan program-program yang berkaitan dengan Indonesia.

Tahun 2022 saja, lebih dari 2000 mahasiswa Singapura menjalankan program dengan partner kampus di Indonesia sebagian besar pada program riset dan budaya.

Methodist Girls School adalah salah satu sekolah tertua di Singapura yang berdiri sejak tahun 1881 dan menjadi salah satu sekolah khusus putri yang menjadi idaman banyak siswi. Sekolah tersebut punya sekitar 25 siswi berasal dari Indonesia yang studi dengan bantuan beasiswa ASEAN Scholarship pemerintah Singapura serta beasiswa internal yang disediakan sekolah ini.

Kepala Methodist Girl School Miss Valeri Wilson menuturkan ada keprihatinan bahwa generasi muda di Singapura lebih mengenal negara-negara di belahan Asia timur atau malah benua Eropa daripada negara di regional ASEAN yang lebih dekat secara geografis dan kebudayaan.

Oleh karena itu, mulai tahun ini, sekolahnya akan mendorong siswi-siswi untuk mengenal negara tetangga di regional ASEAN lebih dekat, terutama Indonesia sebagai negara rekan utama Singapura.

"Pengenalan kembali dan jika memungkinkan secara rutin budaya dan tradisi Indonesia kepada murid sekolah di Singapura menjadi sangat penting dan signifikan perannya dalam konteks hubungan kedua negara," ujarnya.

Baca Juga: