KBRI Beograd Ingatkan Peningkatan Kasus Positif Covid-19 di Serbia dan Montenegro

Beograd- Kedutaan besar Republik Indonesia di Beograd, Serbia melalui keterangan pers yang diterim Koran Jakarta, Rabu (24/6), menginformasikan perkembang Covid-19 yang semakin tinggi selama satu pekan ini.

Disebutkan, Pemerintah Serbia melaporkan tercatat 102 kasus baru positif Covid-19 dari 6.025 ODP (23/6/20). Total kasus positif di Serbia sebanyak 13.092, terdiri dari 775 kasus positif aktif, 19 di antaranya menggunakan respirator, 12.054 pasien sembuh dan 263 korban meninggal dengan persentase angka kematian 2,01%.

Hingga kemarin, tercatat 2/3 kasus baru positif Covid-19 berada di Kota Beograd, sementara Kota Kragujevac menjadi episentrum baru Covid-19 di Serbia dengan peningkatan kasus baru cukup drastis.

Sehubungan dengan meningkatnya kasus baru positif Covid-19 dan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di Serbia, Pemerintah Serbia c.q. anggota tim crisis, Dr. Predrag Kon dan Dr. Srdja Jankovic menyampaikan sejumlah kebijakan dan protokol kesehatan yang perlu diterapkan oleh masyarakat selama masih adanya epidemi, antara lain:

pengunaan masker *wajib saat menggunakan kendaraan umum dan imbauan mengenakan masker saat berada di ruangan tertutup;

physical distancing berupa pengaturan jarak antar warga: di lapangan terbuka/outdoor (1,5 meter) dan di ruangan tertutup/indoor (2 meter);

pemberhentian sementara jam besuk pasien di rumah sakit;

larangan menjenguk pasien di rumah sakit;

penambahan 1 rumah sakit rujukan Covid-19, yakni RS KBC Bezanijska Kosa;

pembatasan berkumpul (maksimal 500 orang) di lapangan terbuka.

Lebih lanjut, Dr. Pregrag Kon menyampaikan kemungkinan dipertimbangkan kembali sejumlah pembatasan seperti larangan berkumpul dan pertandingan olahraga dengan penonton sekiranya kasus baru positif Covid-19 terus meningkat.

Merujuk hal tersebut, diimbau masyarakat Indonesia di wilayah Serbia untuk terus menerapkan protokol kesehatan baik di lingkungan rumah dan di tempat umum serta mengikuti peraturan pemerintah setempat.

Untuk informasi, saran dan rekomendasi mencegah COVID-19 dapat menghubungi call center "Covid-19" (bebas pulsa) dari Pemerintah Serbia sebagai berikut:Saran dan rekomendasi seputar Covid-19 (jam layanan: 08.00 - 22.00): 19819

Bantuan call center khusus lansia: 19920

Inspeksi layanan dan jasa pelaporan pelangaran terkait harga bahan makanan pokok, obat-obatan dan perlengkapan medis (jam layanan: 09.00 - 16.00): (+381) 11 6350 322

Untuk keadaan darurat dapat menghubungi hotline sebagai berikut:Kementerian Kesehatan Serbia: (+381) 64-8945-235; 2

Institut Kesehatan Umum Serbia "Dr Milan Jovanovic Batut": (+381)11 2684 566, di Dr Subotica str. 5, 11000 Beograd;

Perwakilan RI Beograd: (+381) 11 3635666 / (+381) 63 650353, di Bulevar kneza Ale-ksandra Karađorđevića no. 18.

Perkembangan di Montenegro

Untuk negara Montenegro, KBRI Beograd juga mengabarkan bahwa Insitut Kesehatan Umum Montenegro, melalui website resmi (https://www.ijzcg.me/me/novosti/covid19-presjek-stanja-22-jun) mencatat 51 kasus aktif positif terinfeksi Covid-19 dan terdapat 6.258 orang berada dalam pengawasan medis terkait penyebaran Covid-19 (23/6).

"Munculnya kasus baru Covid-19 ini perlu menjadi perhatian masyarakat Indonesia di Montenegro. Sebelum ini, Pemerintah Montenegro telah melaporkan tidak adanya kasus positif baru Covid-19 sejak 5 Mei 2020 dan telah menyatakan bebas Covid-19 pada tanggal 24 Mei 2020," bunyi rilis KBRI Beograd.

Disebutkan, unculnya kasus baru Covid-19 ini menjadikan Montenegro menghadapi second outbreak Covid-19. Dalam hal ini, Pemerintah Montenegro telah melaporkan tidak adanya kasus positif baru COVID-19 sejak 5 Mei 2020 dan telah menyatakan bebas Covid-19 pada tanggal 24 Mei 2020

Dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 di Montenegro, pemerintah menerapkan kebijakan baru terkait Covid-19, antara lain:

  1. penutupan perbatasan darat Rožaje (Montenegro) - Tutin (Serbia);
  2. larangan berkumpul lebih dari 2 orang, dan larangan menyelenggaran acara pernikahan, pemakaman, dll, yang dihadiri selain anggota keluarga
  3. penyelenggaraan ritual agama dilakukan tanpa adanya kehadiran jamaah
  4. pengunaan masker *wajib saat berapa di tempat publik (outdoor dan indoor)
  5. memperketat pengawasan perbatasan darat Montenegro dengan negara kawasan (jalur masuk orang)
  6. imbauan masyarakat Rožaje untuk tidak meninggalkan wilayah Rožaje/ tidak berpergian keluar kota kecuali untuk hal mendesak.

Merujuk pada perkembangan COVID-19 ini, diimbau masyarakat Indonesia di Montenegro, untuk terus mengikuti perkembangan kasus baru covid-19 di Montenegro dengan seksama dan mengikuti panduan/petunjuk otoritas kesehatan setempat.

Untuk keadaan darurat dapat menghubungi hotline sebagai berikut:Institut Kesehatan Umum Montenegro: (+382) 20-412-858 dan Hotline (08.00- 23.00) 1616; .sur/AR-3

Baca Juga: