SLEMAN - Lima desa di kawasan perbukitan di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi rawan longsor saat hujan deras.

"Berdasarkan hasil pemetaan sejak November 2019, ada lima desa di perbukitan Prambanan yang paling rawan longsor," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) 'Bandung Bondowoso', Prawoto, di Sleman, Yogyakata, Jumat (3/1).

Lima wilayah yang paling rawan longsor tersebut meliputi wilayah Desa Sumberharjo, Gayamharjo, Wukirharjo, Sambirejo, dan Bokoharjo. "Namun, hasil pantauan kami hampir di seluruh desa di Prambanan berpotensi longsor," katanya.

Ia mengatakan, dari hasil pemetaan tersebut, sedikitnya terdapat 50 titik yang rawan longsor. Jumlah tersebut mengalami peningkatan. "Lokasi rawan longsor sudah dari dulu dipetakan, mungkin hanya perkembangan beberapa titik karena setiap saat itu ada pergeseran tanah," katanya.

Prawoto mengatakan untuk memantau pergerakan tanah, saat ini ada tiga alat sistem peringatan dini (EWS) longsor dengan sistem digital yang terdapat di Prambanan. "Hanya saja, ada beberapa alat yang rusak," katanya.

YK/E-3

Baca Juga: