TOKYO - Otoritas lokal di Kota Yamaguchi, Jepang, pada Senin (25/7) melaporkan bahwa mereka harus menggunakan senjata peluru bius untuk menghadapi kawanan monyet yang telah melukai 42 orang dalam beberapa pekan terakhir.

Penampakan monyet merupakan hal yang umum di sebagian besar wilayah Jepang, dan di beberapa daerah, monyet ini dianggap merupakan hama dan pengganggu karena sering memakan tanaman dan memasuki rumah.

Tetapi serentetan serangan monyet di Kota Yamaguchi di Jepang barat ini tidak biasa karena menyasar orang dewasa dan anak-anak hingga menderita luka termasuk goresan dan gigitan. Kabar mengenai serangan monyet itu saat ini telah menjadi berita utama di Jepang dalam beberapa pekan terakhir, apalagi penduduk setempat terus menerus melaporkan adanya serangan.

"Seluruh Kota Yamaguchi dikelilingi oleh pegunungan dan tidak jarang melihat monyet," kata seorang pejabat kota dari Kementerian Pertanian Jepang yang menolak menyebutkan namanya. "Jadi tak mengherankan lagi jika terjadi serangan sebanyak ini dalam waktu singkat. Awalnya hanya anak-anak dan perempuan yang diserang. Namun baru-baru ini justru orang tua dan pria dewasa juga turut menjadi sasaran," imbuh dia.

Luka akibat serangan monyet sejauh ini sebagian besar masih luka ringan, tetapi pihak berwenang sekarang terpaksa harus menggunakan senjata peluru bius setelah jebakan yang mereka pasang gagal menjerat kawanan primata itu.

Selain menggunakan senjata berpeluru bius, pejabat kota dan polisi telah berpatroli di daerah itu sejak serangan pertama sekitar 8 Juli, tetapi belum menangkap monyet.SB/AFP/I-1

Baca Juga: