Banyuwangi masih menjadi destinasi yang populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu alasan mereka memilih Banyuwangi adalah karena ingin melihat Kawah Ijen yang unik.

Banyuwangi masih menjadi destinasi yang populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Salah satu alasan mereka memilih Banyuwangi adalah karena ingin melihat Kawah Ijen yang unik.

Kabupaten Banyuwangi saat ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kekayaan alam dan budaya yang dimiliki, menjadikan banyak orang memilih kabupaten bekas Kerajaan Blambangan untuk mengisi liburan dengan penuh kesan.

Pada 2022 tingkat kunjungan wisatawan ke Banyuwangi mencapai 2,9 wisatawan. Seiring melandainya angka penularan Covid-19 tahun ini diharapkan wisatawan yang datang keSunrise of Javabisa meningkat menjadi 3,5 juta orang pada 2023 ini.

Banyak orang berbondong-bondong ke Banyuwangi karena memang kaya tempat wisata. Perpaduan pegunungan, lautan, dan budaya Osing yang kuat dan unik, adalah magnet bagi mereka. Untuk wisata pegunungan Kawah Ijen masih menjadi pilihan favorit terutama generasi muda.

Kawah Ijen berada di puncak Gunung Ijen yang berada di kawasan Cagar Alam Taman Wisata Ijen di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Jaraknya dari pusat kota Banyuwangi sejauh 35,6 kilometer ke arah barat laut dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit.

Gunung tipe strato tersebut dengan status aktif dengan peristiwa letusan terakhir terjadi pada 1999. Sementara itu, ketinggian puncaknya mencapai 2.386 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan ketinggian kawah 2.145 mdpl.

Dalam sejarah geologinya, Kawah Ijen berada di dalam kaldera ijen yang luas. Pembentukan Kawah Ijen diperkirakan terjadi pada 700.000 tahun lalu. Saat itu ketinggian Gunung Ijen pernah mencapai 3.500 mdpl lalu menyusut karena letusan. Pembentukan Gunung Ijen purba ditandai oleh pengendapan lapisan satuan batuan kerucut lapis pra kaldera.

Kerucut lapis itu tersusun oleh perlapisan endapan-endapan aliran piroklastik, aliran lava, dan jatuhan piroklastik dari letusan super eksplosif. Erupsi ini melontarkan hingga sekitar 466 kilometer material vulkanik yang dominan menuju arah utara.

Menurut para peneliti, erupsi eksplosif ini kemudian membuat dapur magma kosong dan mengakibatkan terjadinya amblesan sehingga membentuk depresi kaldera. Kaldera Ijen kemudian terisi oleh air dan menjadi danau dan mengendapkan erosi material vulkanik. Proses ini terjadi pada kira-kira 60.000-50.000 tahun yang lalu.

Rekahan tektonik ini kemudian tererosi, membobol dinding kaldera, dan menjadi jalur Air Terjun Blawan dan Sungai Banyupahit, sekaligus membuat danau purba di Kaldera Ijen mengering. Luasnya mencapai 220 kilometer persegi, dengan diameter 15-20 kilometer.

Pasca erupsi eksplosif Gunung Api Ijen Purba, kemudian terbentuklah kaldera itu lantas muncul beberapa gunung api, dengan jumlah mencapai 22 gunung api yang tersebar di dinding (cincin) kaldera dan dalam kaldera yang sudah mengering.

Beberapa gunung api yang di dinding kaldera yakni Gunung Merapi, Suket, Jampit, Ringgih, Pawenan, serta Rante. Sementara yang di dalam kaldera diantaranya gunung Kawah Wurung, Blau, Papak, Kukusan, serta Ijen dan lainnya.

Namun gunung api tersebut telah mati kecuali Kawah Ijen. Yang tersisa hanyalah keindahan dan eksotisme alam yang berada di kawasan Kaldera Ijen yang luasnya.

Tidak seperti beberapa kawah di beberapa gunung yang ada Jawa Timur, Kawah Ijen berupa danau dengan luas 5.466 hektare dengan diameter sekitar 700 meter dengan kedalaman mencapai 175 meter. Wisatawan dapat turun di dasar kawah untuk melihat pemandangan sekitar danau jika aktivitas vulkanik dalam keadaan normal.

Tambang Belerang

Pesona kawah ini pada siang hari adalah danau hijau toska yang kontras dengan bebatuan berwarna kombinasi acak warna abu-abu, kuning dan coklat. Ditambah dengan asapsolfatarayang membumbung dari sebelah tenggara di dasar kawah menciptakan keindahan alam yang langka.

Solfataramerupakan bagian darifumarol(dalam bahasa Latinfumusartinya asap) adalah lubang pada kerak bumi (atau benda langit lainnya) yang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, belerang dioksida, asam klorida, dan hidrogen sulfida.Fumarolyang mengeluarkan gas belerang disebutsolfatara. Kata ini berasal dari katasolfodari bahasa Italia, sulphur.

Fumarolbisa terdapat di sepanjang retakan kecil maupun rekahan yang panjang, dalam medan atau klaster yang kacau balau, dan di permukaan aliran lava serta endapan aliran piroklastik yang tebal. Lapanganfumarolmerupakan suatu wilayah mata air panas dan semburan gas di mana magma atau batuan beku yang panas di kedalaman yang dangkal atau air tanah.

AsapsolfataraKawah Ijen mengeluarkan belerang yang terdapat di sekitar lubang rekahan. Belerang ini dihasilkan dari sublimasi gas-gas belerang yang terdapat dalam asapsolfatarayang bersuhu sekitar 200 derajat Celsius.

Kapasitas belerang yang dikeluarkan menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai rata-rata sekitar 8 ton per hari yang ditambang secara tradisional untuk berbagai keperluan dalam industri kimia.

Kadar belerang dan unsur-unsur terlarut ini membuat kadar keasaman Kawah Ijen sangat tinggi. Penelitian Sri Sumarti dan A Zaennudin dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebutkan air danau Kawah Ijen bersifat memilikipotential of hydrogen(pH) sebesar 0,09.

Unsur-unsur terlarut yang tinggi seperti kadar alkali (Al) sekitar 6.000 ppm, besi (Fe) sebesar sekitar 3.000 ppm, kalsium (Ca) sekitar 1.000 ppm, klorin (Cl) sekitar 22.000 ppm, sulfat (SO4) sekitar 85.000 ppm, dan florin (F) sekitar 1.200 ppm.

Lantainya ditutupi sepenuhnya oleh danau yang hangat, berwarna hijau biru susu yang ditahan oleh bendungan yang dibangun bertahun-tahun yang lalu oleh Belanda, untuk menjaga air panas yang sarat mineral tetap terjaga dari cucuran hujan dan terendap di tanah di bawahnya.

Suhu di Kawah Ijen antara 18-10 derajat Celsius. Namun pada dini hari suhu anjlok hingga mencapai 5 derajat Celsius. Perlu baju hangat agar wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan kawah dengan nyaman.

Badan Geologi menyebutkan ada dua rute untuk mencapai Kawah Ijen. Pertama dari Kota Banyuwangi menuju Licin yang berjarak sekitar 15 kilometer. Dari Licin menuju Paltuding yang berjarak sekitar 18 kilometer perjalanan. Dari Paltuding akan melewati jalan yang dinamakan tanjakanerek-erekyang berupa belokan berbentuk S dan sekaligus menanjak.

Dari utara dapat dilakukan dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari. Perjalanan diarahkan ke Paltuding dengan jarak 93 kilometer. Kondisi jalan sampai Paltuding boleh dikatakan sangat bagus sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam. hay/I-1

Baca Juga: