SITUBONDO - Peran seorang sniper dalam sebuah pertempuran sangat vital. Demikian ditegaskan Letkol Marinir Supriyono, Komandan Satgas Latihan Reconex 21-II.
Kata perwira menengah Marinir ini, ketelitian, ketelitian, kecermatan dan kesabaran tinggi serta ketangguhan dalam menjalankan tugasnya adalah kunci keberhasilan seorang penembak jitu atau sniper.
Lalu apa tugas seorang sniper? Letkol Supriyono pun kemudian menjelaskannya. Kata dia, dalam peperangan era modern saat ini, seorang sniper atau petembak jitu sangat dibutuhkan.
"Sniper dibutuhkan untuk mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti target sasaran yang telah ditentukan," kata Letkol Supriyono seperti dikutip dari keterangan tertulis Dispen Kormar yang diterima Koran Jakarta, Selasa (7/6).
Selain itu, kata Letkol Supriyono, penembak jitu atau sniper juga mempunyai misi pengintaian dan pengamatan, anti-sniper dan memilih target sendiri secara oportunis. Bahkan tugas anti material seperti penghancuran peralatan militer.
Dalam latihan bersama Reconex 21-II yang diikuti Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, latihan menembak sniper jadi salah satu menu latihan. Latihan menembak sniper itu sendiri telah digelar di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, di Situbondo, Jawa Timur padaSenin (7/6).
Mengutip keterangan Dispen Kormar, latihan menembak sniper yang dipantau langsung oleh Komandan Satgas Latihan Letkol Mar Supriyono dan Paopslat Lettu Mar Eko Putra tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik serta taktik prajurit Intai Amfibi Korps Marinir dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit dalam menggunakan beberapa jenis senjata Sniper yaitu senjata AX 308, SSG 550, RPA dan Poin.50 Barret.
Materi yang dilatihkan dalam menembak sniper meliputi sikap atau posisi saat menembak, cara mengatasi senjata bermasalah dan sasaran yang harus ditembak oleh petembak Sniper dan komunikasi antara petembak dengan spotter," kata Dispen Kormar dalam keterangannya.
Selain itu juga, dilatihkan cara mengukur kecepatan angin, menentukan arah angin, mengatur elevasi senjata di jarak 200 meter hingga 900 meter. Dalam latihan juga didiskusikan tentang taktik sniper serta kontra sniper.