Lonjakan kasus positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta melonjak drastis pada Kamis dengan 7.505 kasus.

JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan adanya peningkatan drastic kasus baru Covid-19. Setelah sempat fluktuatif dalam beberapa hari terakhir pada kisaran 3.000 - 5.000 kasus, peningkatan drastis terjadi pada Kamis (24/6) dengan 7.505 kasus.

"Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 25.575 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 20.460 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 7.505 positif dan 12.955 negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (24/6).

Dwi mengatakan pihaknya juga melakukan test antigen sebanyak 5.053 orang, dengan hasil 776 positif dan 4.277 negatif. Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan semakin taat menerapkan protokol kesehatan.

"Karena penularan Covid-19 yang kian cepat. Patuhi aturan yang berlaku sebagai upaya kita bersama dalam menekan penyebaran virus ini," tegas Dwi.

Dwi juga menyebut, trend kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 15% dari 7.505 kasus positif adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 830 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 282 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun. Sedangkan, 5.775 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 618 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

"Untuk itu, penting sekali bagi para orang tua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi juga menjabarkan distribusi 7.505 kasus positif pada Kamis, yaitu Kepulauan Seribu 2 kasus, Jakarta Barat 1.550 kasus, Jakarta Pusat 836 kasus, Jakarta Selatan 1.105 kasus, Jakarta Timur 2.310 kasus, dan Jakarta Utara 954 kasus.

"Serta data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748. Sedangkan, kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus," jelas Dwi.

Di samping itu, lanjut Dwi, jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini naik sejumlah 5.195 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 40.900 (orang yang masih dirawat/ isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 494.462 kasus. Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7%.

Peningkatan Pemakaman

Lonjakan bukan hanya terjadi pada angka kasus positif saja, tetapi juga pada jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 di Jakarta. "Secara berturut-turut, pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan Kamis pukul 12 siang sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap Covid-19. Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran COVID-19 ini bersama-sama," ungkapnya lebih lanjut.

Sementara itu, jumlah keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jakarta juga hampir penuh. Hingga 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 RS yang merawat Covid-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi yang saat ini terisi 90% atau 8.874 pasien, lalu sebanyak 1.218 tempat tidur ICU yang kini terisi 86% atau 1.048 pasien.

Dwi turut memaparkan perkembangan jumlah klaster di Jakarta. Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor. Sedangkan, untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga. "Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25% kapasitas dan sisanya bekerja dari rumah. Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya," tambahnya.

Terkait dengan varian baru mutasi virus Covid-19, Dwi juga mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada karena varian baru ini lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat. DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing / WGS, yang mana Dinkes DKI Jakarta sudah mengirim 987 total keseluruhan sampel terduga mutasi virus. Dari jumlah tersebut, 70 sampel dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC).

"Dari 70 VoC tersebut, telah diidentifikasi bahwa 33 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor), 19 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 10 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 8 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal. Adapun rincian 70 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 55 varian Delta (B.1617.2)," terangnya.

Dihubungi terpisah, Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Dr. Arifin mengatakan saat ini jumlah pasien Covid-19 tanpa gejala berjumlah 251. Sekarang mereka menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet. "Update tadi pagi jumlah tadi pagi pukul 06.00 mencapai 251 orang. Sekarang keterisian ruangan wisma atlet ya cepet sekali. Paling seminggu sudah penuh nih, enggak sampai seminggu," ujar Arifin. (jon/S-2)

Baca Juga: