NEW YORK CITY -- Departemen Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD) melaporkan 152 insiden penembakan di kota tersebut pada September, naik 127 persen dibandingkan 67 penembakan yang tercatat pada bulan yang sama tahun lalu.
Bersamaan dengan lonjakan kasus penembakan, jumlah kasus pembunuhan juga meningkat dengan 51 insiden dilaporkan bulan lalu, naik dari 29 kasus yang tercatat pada September 2019, menurut data statistik tindak kejahatan terbaru NYPD.
Selain itu, para personel NYPD melakukan 607 penangkapan terkait kejahatan yang melibatkan senjata api pada September tahun ini. Angka tersebut merupakan jumlah bulanan tertinggi sejak departemen itu meluncurkan program pelacakan tindak kejahatan CompStat pada 1994.
Para pejabat penegak hukum menjelaskan bahwa para personel polisi mengalihkan fokus mereka "pada pelaku kejahatan serius dan penertiban senjata api ilegal di jalanan."
Menurut data, NYPD kehilangan 2.500 personel akibat pengurangan personel dan pemangkasan anggaran.
"Saya berterima kasih kepada semua personel NYPD yang bekerja tanpa henti setiap hari demi menjaga warga New York di setiap lingkungan permukiman tetap aman. Kami akan terus menangani peningkatan kasus kejahatan dan menjalin kerja sama erat dengan masyarakat yang wajib kami lindungi," ujar Komisaris Polisi Dermot Shea, seperti dikutip media setempat.
Di saat kasus penembakan meningkat, kejahatan di sistem transportasi justru menurun 51,5 persen pada September, dengan laporan 113 insiden. Hal itu terjadi saat perusahaan transportasi Metropolitan Transportation Authority (MTA) secara bertahap pulih dari penurunan 90 persen dalam jumlah penumpang pada Maret dan April, yang merupakan puncak pandemi COVID-19.
Sementara itu, total kasus kejahatan di New York City (NYC) pada September 2020 naik 2,4 persen dibanding September 2019, dengan total 8.952 kejahatan besar dilaporkan.Ant/P-4