Memang kunci supaya tidak terpapar virus Covid-19 adalah vaksinasi dan selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun ada juga baiknya pemerintah membatasi pintu gerbang penerbangan internasional dan membatasi kegiatan yang ­berpotensi ­terjadi kerumunan.

Kasus Covid di Indonesia kembali tinggi. Pada 1 Februari 2022, terdapat 16.021 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Angka ini merupakan yang tertinggi di 2022, bahkan dalam enam bulan terakhir.

Dari jumlah tersebut, Provinsi DKI Jakarta mendominasi angka tambahan kasus harian terkonfirmasi Covid-19, yakni 6.391 pasien. Berturut-turut kemudian Jawa Barat 4.249 pasien, Banten 2.463, Jawa Timur 760 kasus, dan Bali yang bertambah 715 pasien baru.

Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah terutama dengan munculnya varian baru virus Covid-19, Omicron. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi pada Februari 2022. Untuk itu IDI meminta para tenaga kesehatan (nakes) bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus tersebut.

Dengan kondisi seperti itu, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) dan juga epidemiolog Dicky Budiman meminta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jakarta diminta dihentikan 100 persen. Dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap melakukan evaluasi terhadap aturan pelaksanaan PTM.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi selaku Wakil Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pintu masuk internasional di Bali akan dibuka kembali pada tanggal 4 Februari. Pembukaan tersebut terbatas bagi pelaku perjalanan luar negeri nonpekerja migran Indonesi. Tujuannya untuk kembali menggencarkan ekonomi Bali yang sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

Sebelumnya pemerintah pernah membuka pintu masuk bagi turis asing ke Bali dengan membuka penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai. Namun pada awal Desember 2021 pemerintah kembali membatasi pintu masuk penumpang internasional warga negara Indonesia (WNI).

Sebenarnya membuka kembali pintu gerbang penerbangan internasional di Bali ini bisa dibilang agak terburu-buru. Memang kita semua tahu bahwa Bali sangat terdampak dengan ditutupnya Bali sebagai pintu gerbang penerbangan internasional, namun pemerintah juga harus menyadari bahwa varian Omicron sangat cepat penyebarannya.

Virus Covid-19 menyerang tidak pandang bulu. Pemain sepak bola dari klub-klub Liga 1 Indonesia yang saat ini sedang bertanding di Bali pun tidak luput dari ganasnya virus Covid-19. Setidaknya terdapat 52 pemain Liga 1 yang positif Covid-19 meski pelaksanaan kompetisi sudah dilakukan dengan sistem bubble. Bahkan pemain nasional yang lebih ketat lagi protokol kesehatannya pun tertular virus Covid-19.

Harap diingat bahwa melonjaknya jumlah kasus Covid-19 pada 1 Febrauri 2022 terjadi di saat beberapa warga sudah mendapat suntikan vaksin ketiga atau vaksin booster. Bahkan 128,6 juta penduduk Indonesia sudah divaksin dua kali. Bisa dibayangkan bagaimana jika kondisi melonjaknya kasus baru Covid-19 ini terjadi beberapa bulan lalu, di saat vaksinasi belum semasif seperti sekarang.

Memang kunci supaya tidak terpapar virus Covid-19 adalah vaksinasi dan selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun ada juga baiknya pemerintah membatasi pintu gerbang penerbangan internasional dan membatasi kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan.

Baca Juga: