WASHINGTON DC - Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan 83 persen penularan baru virus korona di negara tersebut terkait dengan varian Delta yang pertama kali muncul di India.

"Direktur CDC, Rochelle Walensky, membuat pernyataan itu kepada komite Senat AS. Temuan tersebut kemungkinan akan menambah perdebatan mengenai pemberlakuan kembali kewajiban memakai masker," lapor NHK, Minggu (25/7).

Pada Kamis (22/7), CDC mengatakan jumlah kasus baru yang terkonfirmasi naik 52 persen dari pekan sebelumnya dan rawat inap di rumah sakit meningkat 32,2 persen. Sementara itu, jumlah vaksinasi harian menurun sekitar seperdelapan dari tingkat tertingginya.

Los Angeles telah kembali memberlakukan kewajiban memakai masker di dalam ruangan tempat publik. Kewajiban tersebut mencakup orang-orang yang sudah sepenuhnya divaksinasi.

Pedoman CDC mengatakan, pada dasarnya orang-orang yang sudah divaksinasi tidak perlu mengenakan masker. Walensky menyampaikan pada Kamis bahwa tidak perlu untuk mengubah pedoman itu pada saat ini.

Namun, sejumlah media AS melaporkan pemerintahan Presiden Joe Biden mulai mempertimbangkan apakah perlu menganjurkan orang-orang untuk kembali mengenakan masker. NHK/I-1

Baca Juga: