Wilayah Jakarta Pusat mengalami peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yang cukup drastis di awal pekan ini. Hal itu dikarenakan Jakpus merupakan kawasan perkantoran.

JAKARTA - Jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta Pusat awal pekan ini meningkat drastis, yakni mencapai 8.450, dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 5.707 kasus.

"Saat ini kasus Covid-19 di Jakpus ada 8.450 warga yang positif," kata Kelapa Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat (Jakpus), Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (14/2).

Keterisian tempat tidur di rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BOR) rujukan pasien Covid-19 di Jakarta Pusat pekan ini mencapai 62,27 persen. Sedangkan keterisian ICU mencapai 47,6 persen.

Menurut data Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat, keterisian tempat tidur rujukan Covid-19 pada pekan ini menurun, dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 77 persen.

Kondisi ini dipengaruhi anjuran pemerintah kepada warga yang tidak bergejala atau memiliki gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. "Ada ketentuan dari pemerintah bahwa yang dirawat di RS adalah Covid-19 dengan gejala sedang dan berat. Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan dianjurkan isoman dan isoter," kata dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyebutkan bahwa Jakarta Pusat menjadi episentrum penularan Covid-19 dalam sepekan terakhir dibanding wilayah Jabodetabek lainnya karena perkantoran.

"Iya betul, itu salah satu penyebabnya perkantoran sehingga di Jakarta Pusat ada peningkatan," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/2).

Karena itu, pihaknya bakal memperketat pengawasan protokol kesehatan di sektor perkantoran. Dia juga meminta partisipasi warga untuk aktif melaporkan pelanggaran prokes kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI maupun aparat penegak hukum yang berwenang.

Bahkan dia juga meminta masyarakat melapor jika ada aparat yang melalukan pembiaran terhadap pelanggaran prokes Covid-19. "Kita minta ditingkatkan satgas di perkantoran, kita minta pada karyawan, masyarakat yang melihat pelanggaran prokes agar dilaporkan ke kami, jangan sungkan-sungkan. Termasuk kalau ada aparat kami juga melanggar dan melakukan pembiaran, laporkan ke kami," ujarnya.

Perhatian Bersama

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, wilayah Jakarta Pusat menjadi daerah dengan penularan paling tinggi dalam satu minggu terakhir di Jabodetabek. Satgas meminta agar tingkat penularan itu menjadi perhatian bersama.

Dia mengemukakan, laju penularan wilayah aglomerasi Jabodetabek berdasarkan data insiden kumulatif atau proporsi kasus baru per 10.000 penduduk dalam sepekan. "Dalam hal ini, per 6 Februari 2022, Jakarta Pusat menjadi wilayah dengan laju penularan tertinggi disusul Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, dan Jakarta Barat," ujar Wiku pada Kamis (10/2) lalu.

Wiku meminta agar penularan kasus COVID-19 di daerah tersebut ditekan terutama di perkantoran. "Proses penegakan hukum akan tegas dilakukan bila ditemukan pelanggaran," ujar Wiku.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta penurunan BOR tersebut terkonfirmasi dengan penurunan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat atau diisolasi per Minggu (13/2) mencapai 4.921 kasus sehingga sehingga kasus aktif yang rawat dan diisolasi menjadi 73.502 kasus. Sedangkan total kasus sembuh juga bertambah 15.050 orang sehingga total menjadi 975.674 orang.

Sementara itu, sebanyak 46 pasien Covid-19 tanpa gejala menjalani perawatan di lokasi isolasi mandiri Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Kepala Unit Graha Wisata TMII, Yayang Kustiawan, mengatakan jumlah pasien tersebut terhitung sejak Senin (7/2) atau saat dibuka untuk menerima pasien Covid-19 tanpa gejala. "Kondisi Graha Wisata Taman Mini sampai siang hari ini sudah menampung 46 orang, tadi yang dinyatakan sembuh sembilan orang, terus ada yang masuk lagi sembilan orang," kata Yayang Kustiawan di Jakarta, Senin.

Baca Juga: