Kasus Covid-19 di Bangkalan sangat mengkhawatirkan, terdapat 34 kasus kematian dalam 14 hari dan selama sepekan ada 169 kasus aktif.

SURABAYA - Aparat terkait melakukan penyekatan dan tes usap antigen di Jembatan Suramadu, sisi Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Langkah tersebut dilakukan setelah Kabupaten Bangkalan, Madura, mengalamilonjakan kasusCovid-19.

"Kasus Covid-19 di Bangkalanusai libur Lebaran 2021 memang sangat mengkhawatirkan. Terdapat 34 kasus kematian dalam 14 hari. Dalam sepekan terdapat 169 kasus aktif. Per hari Minggu (6/6) ini malah ada tambahan 28 kasus baru. Penderita kebanyakan dari Kecamatan Arosbaya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Sudiyo, di Bangkalan, Minggu (6/6).

Paparan Sudiyo ini dalam rapat koordinasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Danrem 084/Bhaskara Jaya di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Minggu (6/6) terkait jumlah kasus baru Covid-19 yang menyebutkan 169 kasus aktif ditambah dengan jumlah kematian sebanyak 34 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Herlin Ferliana mengatakan untuk mencegah penularan ke daerah lain, perlu dilakukan pengetatan. Jadi dilakukan rapid antigen di pintu gerbang Suramadu bagi seluruh masyarakat yang akan ke Surabaya. Jika reaktif maka akan dilakukan swab.

RS Lapangan

Secara terpisah,Sekretaris Daerah Jawa Timur,Heru Tjahjonomengatakan, Pemprov Jatimakan mendirikan rumah sakit lapangan sementara di sekitar Jembatan Suramadu, sisi Surabaya. Rumah sakit ini akan bertempat di halaman kantor Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).

"Rumah sakit lapangan sementara ini digunakan untuk mengetes pengendara yang dari Kota Surabaya ke Pulau Madura dan sebaliknya. Kalau positif ditahan di situ dulu lalu dirujuk ke rumah sakit penyangga seperti RSUD dr. Soetomo, Menur, termasuk RS Lapangan Indrapura," kata dia.

Kapolres Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, penyekatan dilakukan sejak pukul 23.05 WIB, Sabtu (5/6), sebagai upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari wilayah Pulau Madura yang mulai mengalami lonjakan kasus.

"Sementara data penyekatan masih dikumpulkan. Saat ini dilakukan pengecekan KTP dari tiga wilayah di Madura yang diduga sedang tinggi kasus Covid-19," ujarnya.

Herlin menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan ditengarai karena mobilitas warga yang tinggi pada momen mudik Hari Raya Idulfitri beberapa waktu lalu, serta tingkat kepatuhan masyarakat yang rendah terhadap protokol kesehatan.

"Dari pelacakan, peningkatan lantaran adanya kegiatan mudik. Kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, seperti yang kami khawatirkan," terangnya.

Dia menambahkan lonjakan kasus Covid-19 memaksa RSUD Syarifah Ambami Rato Ebudi Bangkalan, menutup sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19.

"Ada beberapa tenaga kesehatan terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGD-nya," pungkas dia.

Baca Juga: