JAKARTA - Kasus penyakit anthraks yang menyerang hewan ternak merebak di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penyakit tersebut bersiko menular ke masyarakat apabili menyentuk atau memakan daging hewan terinfeksi anthraks.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) bergerak cepat melakukan upaya mitigasi dan isolasi wilayah dengan menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi.

Direktur Jenderal PKH, Nasrullah menerbitkan surat edaran untuk menyikapi kasus antrax di Gunung Kidul. Dia meminta Dinas Peternakan Provinsi DIY serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul terus berpaya mencegah serta mengendalikan anthraks sesuai standar penanganan dalam suratnya.

"Pastikan vaksinasi di daerah yang pernah tertular dilakukan secara rutin dan pengawasan lalu lintas ternak lebih ketat lagi. Antrax mudah menular melalui spora. Hindari pemotongan hewan sakit," tegasnya di Jakarta, Minggu (6/2).

Secara teknis di lapangan, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin mengatakan sesuai arahan Dirjen PKH pihaknya sudah merespon cepat. Untuk membantu penanganan, Ditjen PKH sudah menurunkan Tim medis kesehatan hewan.

"Mitigasi resiko dan isolasi wilayah kita lakukan untuk mencegah menyebaran mengingat antrax mudah sekali menyebar," jelas Nuryani di Jakarta, (Sabtu 5/2).

Nuryani menjabarkan hasil investigasi kasus terjadi di Desa Gombong, Kecamatan Ponjong dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedang Sari, dengan total kasus sebanyak 11 ekor sapi dan 4 ekor kambing dilaporkan mati, serta ada 23 orang dilaporkan mengalami kasus anthrax kulit.

Penanganan Cepat

Nuryani menyampaikan, selain membawa bantuan obat-obatan untuk penanganan kasus di Gunung Kidul, tim juga melakukan sosialisasi kepada peternak untuk tidak memotong ternak sakit. Selain itu, tim juga mengedukasi peternak agar melapor jika ada ternak sakit atau mati mendadak kepada petugas kesehatan hewan terdekat.

"Penanganan cepat ini diharapkan dapat mengendalikan kasus, sehingga tidak meluas ke lokasi lainnya. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengendalian," harapnya.

Sementara itu, Retno Widyastuti dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul menyebutkan bahwa kasus anthrax di Gunung Kidul ini telah ditangani dengan baik dan penelusuran kasus telah dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan.

Baca Juga: