Sedikitnya 10 orang tewas dalam kebakaran di sebuah rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Makedonia Utara.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan sebuah bangunan terbakar dan asap hitam tebal mengepul ke udara di dekat jalan utama di kota Tetovo.

Petugas pemadam kebakaran dilaporkan memadamkan api kurang dari satu jam setelah terjadi sekitar pukul 21:00 waktu setempat pada hari Rabu (8/9/2021).

Menteri Kesehatan Venko Filipce memperingatkan jumlah korban bisa meningkat.

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan," tulisnya di Twitter, menambahkan bahwa beberapa pasien telah "dibawa segera" ke sebuah rumah sakit di ibu kota Skopje.

Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan staf medis yang terluka dan pasien bersama dengan lebih dari pengungsi dipindahkan ke rumah sakit di ibukota Skopje, sekitar 45 kilometer (28 mil) ke timur.

"Dokter berjuang untuk nyawa yang terluka," kata Filipce. Dia menggambarkan kebakaran itu sebagai "kecelakaan yang mengerikan", tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Tidak jelas berapa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit di Tetovo ketika insiden itu terjadi.

Fasilitas itu dilaporkan dibangun tahun lalu untuk merawat orang-orang yang sakit parah akibat virus corona.

Perlu diketahui, Makedonia Utara memiliki populasi sekitar dua juta orang.

Negara ini telah melaporkan lebih dari 180.000 kasus Covid-19 dan 6.153 kematian terkait virus corona sejak awal pandemi, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Polisi dan pejabat kesehatan masyarakat di Makedonia Utara mengatakan setidaknya 10 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam kebakaran di rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19.

Kebakaran terjadi Rabu (9/9/2021) malam di kota barat Tetovo, tempat fasilitas itu didirikan menyusul lonjakan infeksi baru-baru ini di wilayah tersebut.

Penyebab kebakaran tidak segera diketahui, tetapi Perdana Menteri Zoran Zaev mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa kobaran api mengikuti ledakan di lokasi tersebut.

Dengan kurang dari 30% populasi negara itu divaksinasi penuh, Makedonia Utara telah mengalami lonjakan infeksi dan kematian yang signifikan sejak akhir Agustus.

Baca Juga: