JAKARTA - Ada pernyataan menarik penuh makna yang dilontarkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono saat memberi arahan secara virtual kepada para Pangkotama TNI AL, Komandan Satuan TNI AL, dan Kepala Dinas jajaran Mabesal pada hari Kamis kemarin. Dalam arahannya, Kasal menekankan agar para prajurit TNI AL selalu santun. Sederhana. Jangan arogan.

"Jangan berperilaku arogan di tengah-tengahmasyarakat. Kalau arogan tidak saja merugikan dinas tetapi juga akan merugikan masyarakat dan diri sendiri," kata Kasal seperti dikutip dari keterangan Dinas Penerangan TNI AL yang diterima Koran Jakarta, Senin (30/8).

Menurut Laksamana Yudo, tindakan arogan prajurit biasanya terjadi saat di jalan raya. Ia pun mengingatkan, Pomal atau Patwal tidak boleh arogan. Kalau memang ketika jalan terkena lampu merah, harus berhenti.

"Tidak boleh diterabas, kemudian ngebut dengan iring-iringan panjang menutupi jalan dan tidak boleh masuk jalur busway. Termasuk iringan rangkian Kasal atau pejabat Angkatan Laut tidak boleh menerobos lampu merah, harus patuhi rambu jalan," ujar orang nomor satu di TNI AL ini.

Intinya, kata dia, seluruh prajurit TNI Angkatan Laut harus berperilaku sederhana. Santun dan punya nilai manfaat bagi masyarakat. Sehingga kehadiran TNI AL baik personel maupun Kapal Republik Indonesia (KRI) dan KAL bisa memiliki manfaat positif lingkungan sekitar.

"Para prajurit TNI AL dan keluarga juga harus berperilaku sederhana tidak mengikuti hawa nafsu gaya hidup hedonisme atau serba mewah," ujarnya.

Kalau hanya mengikuti gaya hedonisme, kata dia, bisa berbuat yang kurang baik. Sehingga berakibat terhadap terjadinya pelanggaran tindak pidana. Misalnya terlibat jaringan narkoba dan lain-lain.

Perilaku kesederhanan ini, lanjut Kasal, bisa diwujudkan dalam setiap kegiatan para pejabat kunjungan kerja ke daerah. Terutama untuk penginapan harus memanfaatkan fasilitas yang dimiliki TNI AL seperti penggunaan mess atau wisma. Sehingga tidak harus menginap di hotel.

"Prajurit TNI AL harus punya nilai manfaat yakni prajurit saat dimanapun berada. Harus membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, misal saat ini jajaran TNI AL seluruh Indonesia sedang memberikan bantuan kepada pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Kegiatan yang kita berikan kepada masyarakat dengan iklas ini mendapat apresiasi semua pihak, bahkan menjadi pemicu masyarakat untuk berkontribusi bersinergi dalam kegiatan sosial ini," tuturnya.

Baca Juga: