Pada hari Sabtu (15/1),Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin langsung upacara peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2022 di atas KRI Wahidin Soedirohusodo-991 yang sedang berlayar menuju Jembatan Suramadu. Dalam sambutannya di atas kapal perang, Laksamana Yudo mengingatkan seluruh prajurit TNI agar tak melupakan jejak perjuangan yang telah ditorehkan para pejuang Angkatan Laut.

"Sejarah panjang perjuangan bangsa juga telah membentuk dan melahirkan semangat patriotisme, semangat rasa cinta kepada bangsa dan negara melampaui kecintaan kepada dirinya sendiri. Perjuangan bangsa Indonesia dilaksanakan di semua palagan, di darat, di udara dan juga di laut," kata Yudo, seperti dikutip Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima Koran Jakarta, Minggu (6/1).

Menurut Yudo, banyak dari pejuang Angkatan Laut Indonesia yang rela mempertaruhkan nyawa demi kedaulatan republik. Misalnya Kapten Markadi dengan perahu cadiknya dia tak gentar melawan patroli Belanda di Selat Bali mencegah penjajah berkuasa kembali. Lalu kisah Letnan Samadikun yang menantang Korvet dan Destroyer Belanda di Teluk Cirebon demi mempertahankan kedaulatan negara yang telah merdeka. Kemudian kisah Kapten Harjanto di atas perahu layar bertempur dan gugur menghadapi dua kapal patroli Belanda di Laut Sapudi,

"Selain itu ada Mayor John Lie, si Hantu Selat Malaka menggunakan kapal cepat the outlaw, menantang maut, mengambil resiko terbunuh patroli Belanda, demi mengisi kas negara dan mendapatkan senjata," kata Yudo.

Juga cerita heroisme Komodor Yos Sudarso, Kapten Tjiptadi, Kapten Wiratno, Kapten Memet Sastrawirya yang menjadi martir kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi. Atau keberanian Sersan KKO Usman dan Kopral KKO Harun yang menjadi syuhada untuk negara. Dan kisah para prajurit KRI Nanggala-402 yang tabah dalam patroli selamanya. "Mereka gugur saat menjalankan tugas negara dan masih banyak yang lainnya, yang tercatat maupun tidak tercatat," ujarnya.

Menurut Laksamana Yudo, pahlawan-pahlawan terdahulu telah berkorban memberikan contoh tauladan serta mengajarkan makna dari sifat kepahlawanan untuk tidak takut, berani berkorban dan semangat pantang menyerah demi bangsa dan negara. Orang nomor satu di TNI AL ini juga mengharapkan kepada seluruh prajurit-prajurit setiap peringatan Hari Dharma Samudera dapat menginspirasi bangsa Indonesia untuk terus membangun dan membangkitkan kembali kejayaan sebagai bangsa pelaut.

"Bangsa yang irama nafasnya seiring dengan irama gelombang samudera. Meskipun tantangan yang kita hadapi hari ini tidak persis sama dengan masa yang lalu, namun prinsip dan nilai-nilai kepahlawanan tidak akan pernah berubah, apapun tantangan yang kita hadapi sekarang dan yang akan datang. Kapanpun tugas negara memanggil, akan kita pertaruhkan jiwa dan raga di bawah panji merah putih," kata Kasal.

Sementara itu, kegiatan memperingati Hari Dharma Samudera di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) dengan Inspektur Upacara Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, bertempat di Lapangan Apel Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur dihadiri pejabat jajaran Mabesal serta para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS TNI AL yang berdinas di Mabesal.

Baca Juga: