CITARUM - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan dukungan penuh TNI AD dalam menjaga dan mengatasi berbagai permasalahan terkait kelestarian alam dan lingkungan hidup.
Pernyataan itu disampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dalam kunjungan ke Sektor 9 Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Desa Saguling, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Kasad juga meninjau inovasi Bengkel Pusat Peralatan Angkatan Darat (Bengpuspal Puspalad) berupa ponton pembersih sampah sungai dan danau, Sabtu (10/8).
Kasad dalam sambutannya menyoroti persoalan sampah dan enceng gondok yang masih menjadi perhatian serius pemerintah. Ia mengatakan TNI AD telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mendukung program pemerintah, termasuk melalui program unggulan seperti TNI AD Manunggal Air, Bersatu dengan Alam, dan Ketahanan Pangan.
"Sampai sekarang kita sudah berhasil membuat lebih dari 2.600 titik sumber air bersih. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung pelestarian lingkungan," ungkap Kasad.
Kasad juga memaparkan upaya TNI AD dalam menjalankan Program Pembersihan Lingkungan untuk mengembalikan kelestarian alam melalui pengelolaan sampah terintegrasi. Langkah-langkah yang diambil termasuk pengumpulan sampah menggunakan perahu ponton, pengangkutan dengan konveyor, pemilahan sampah, serta penghancuran menggunakan incinerator ramah lingkungan.
TNI AD, melalui Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad), telah melaksanakan uji coba peralatan tersebut pada 5-7 Agustus 2024 di Sungai Citarum. Melalui program ini, diharapkan lingkungan dapat kembali menjadi hijau dan lestari.
Menko Marves memberikan apresiasi tinggi atas langkah-langkah yang dilakukan TNI AD. Ia berharap peralatan yang telah diuji dapat menjadi solusi efektif dalam membersihkan DAS Citarum dari sampah dan enceng gondok.
Dalam rangkaian kegiaatan itu, dilakukan penandatanganan Pembaruan Memorandum Of Understanding (MoU) antara Kemenko Marves RI yang diwakili Deputi 4 Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti dengan AstraZeneca yang diwakili oleh Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Yildiz Erkomay.
MoU tersebut mengatur tentang kerjasama kedua pihak terkait upaya Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Kritis. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menko Marves, Kasad, dan sejumlah pejabat lainnya.