JAKARTA - Di hadapan para mahasiswaUniversitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengingatkan bahaya hoax di era digital yang disebarkan berisi provokasi dan adu domba.

"Media sosial jadi salah satu sarana provokasi, isu SARA, penyebaran berita-berita kebohongan dan adu domba," kata Jenderal Dudung saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-61 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Minggu (16/1).

Karena itu, kata Dudung, semua komponen bangsa harus bersinergi. Memperkokoh persatuan menghadapi segala kemungkinan ancaman. "Menangkal ancaman terhadap negara merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.

Pembina Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati ini mengungkapkan bahwa situasi global saat ini, di era disrupsi telah mengubah wajah dunia dengan berbagai macam inovasi-inovasi dan perubahan besar-besaran. Perubahan yang secara fundamental mengubah sistem tatanan.

"Yaitu cara baru yang cenderung menggunakan teknologi dunia maya sebagai kelompok utamanya. Apabila kita tidak bijak dan tidak pintar membaca situasi maka kita akan hanyut dan tergerus dengan era saat ini. Pihak yang masih menggunakan cara lama akan kalah bersaing," ujarnya.

Ditambahkannya, semakin intelektualnya tinggi, generasi muda justru harus lebih cepat dan cermat menyikapi informasi yang beredar. Karena kalau tidak maka akan memecah belah persatuan dan persatuan bangsa.

"Kerentanan perpecahan bangsa dapat dihindari karena bangsa Indonesia memiliki Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Untungnya kita masih punya Pancasila, kebinekaan, persatuan dan kesatuan yang harus kita pegang teguh," kata Dudung.

Oleh karenanya, jiwa nasionalisme dan kecintaan kepada negara harus terus dibangkitkan, ditumbuhkan, dan harus terus berkembang. Juga membangun sistem pertahanan rakyat semesta. "Bela negara, wawasan kebangsaan, cinta tanah air adalah hak setiap warga negara, termasuk sumber daya nasional lainnya dalam menghadapi setiap ancaman baik dari dalam dan luar,"tandasnya.

Kasad berpesan agar generasi muda menghormati perbedaan baik itu menyangkut suku, budaya, dan agama. Bangun semangat untuk bersatu serta kobarkan semangat rela berkorban pantang menyerah sera tumbuhkan nasionalisme dan harga diri bangsa.

Marilah kita bangun Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh cinta tanah air dan rela berkorban fondasinya adalah NKRI, setiap persatuan dan kesatuan bangsa atapnya adalah kebinekaan.

Hadir juga Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subianto, Wadan Sesko TNI Mayjen TNI Handy Geniardi, Rektor Unswagati Prof Dr H Mukarto, Dandim 0614/Kota Cirebon, dan Kapolres Kota Cirebon.

Baca Juga: