Cianjur selatan yang terlupakan kini memiliki destinasi baru yang menarik untuk dikunjungi. Karang Potong Ocean View menawarkan bangunan-bangunan unik untuk spot foto dengan latar belakang samudra biru.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki Heha Ocean View dan Puncak Segoro sebuah tempat wisata di tebing pantai. Dengan pemandangan laut lepas, dan spot selfie buatan yang unik, kedua tempat tersebut sekarang menjadi tujuan wisata yang ramai dikunjungi.
Tidak mau kalah, di Cianjur juga memiliki tempat wisata sejenis dengan nama Karang Potong Ocean View yang mulai dibuka pada 26 Juli 2021 lalu. Lokasinya di Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, dengan jarak dari kota Cianjur sejauh 115,2 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 22 menit.
Dari Jakarta bisa melewati kota Cianjur - Sukanagara Tanggeung - Sindangbarang, lalu menuju lokasi. Konsep Karang Potong Ocean View perpaduan Bali dan Santorini. Yang terakhir merupakan sebuah pulau vulkanik di Yunani, dengan bangunan-bangunan dengan desain menarik yang didominasi warna biru cerah dan putih bersih dan biru cerah, seperti warna bendera negara itu.
Di atas pantai tebing karang itu pengunjung dapat menikmati angin sepoi-sepoi. Pada sore hari, mereka dapat panorama langit jingga kala matahari terbenam (sunset). Lokasinya yang lebih tinggi dari sekitarnya, memberi keleluasaan bagi pengunjung memandang lepas ke sekitarnya.
"Lokasi ini bisa dijadikan tempat alternatif wisata untuk liburan di akhir pekan," tulis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat di akun media sosial Instagram.
Karang Potong Ocean View menyediakan spot selfie instagramable yang patut dicoba. Berada pada lahan 10 hektare, pengunjung bisa dengan leluasa mengeksplorasi titik-titik yang ditawarkan, ditambah dengan embusan angin samudra sepoi-sepoi yang cukup menyejukkan.
Di kanan kiri terdapat pemandangan sawah yang sengaja disisakan. Di antara bangunan-bangunan dari beton, keberadaan sawah seperti rumput hijau menghampar. Warnanya yang kontras dengan warna-warna bangunan menjadi penyejuk suasana.
Spot foto yang tidak boleh terlewatkan Karang Potong Ocean View adalah Gerbang Torii Jepang dengan warna oranye. Seperti namanya "torii" yang berarti burung, gerbang ini dimaksudkan untuk memunculkan citra tempat indah dan mistis yang menjadi habitat berbagai jenis burung.
Gerbang yang biasa ada pada kuil agama Shinto di Jepang harus memiliki gerbang torii di pintu masuk atau halamannya. Struktur yang terdiri dari dua balok vertikal yang dihubungkan oleh dua papan horizontal di bagian atas. Berfoto di sini seolah terbang ke Kyoto, sebuah kota budaya di Jepang.
Spot lainnya adalah Neon Flex Gate, sebuah gerbang dengan warna putih. Pada siang hari gerbang ini cukup biasa. Namun menjelang petang ketika lampu neon dinyalakan akan menjadi sebuah lorong yang bercahaya warna-warni, berganti setiap beberapa detik.
Titik selfie lainnya adalah Balon Udara. Dengan menaiki tangga dari sisi belakang akan sampai pada semacam "keranjang" tempat orang bertengger di bawah balon udara. Dengan pengambilan foto tanpa menampakkan bagian bawahnya, membuat penggunanya seolah berada di udara, apalagi jika ditunjang langit yang cerah.
Sementara titik foto Colosseum Roma, berupa potongan dari koloseum di Italia. Bangunan memiliki lubang-lubang berbentuk melengkung di bagian atas. "Jedela-jendela" tersebut tersusun sebanyak tiga lapis, mulai dari tiga buah pada lapisan paling bawah, dua buah, satu buah di bagian puncak.
Pada malam hari lampu-lampu di sisi-sisi jalan di Colosseum Roma akan menyala. Kombinasi lampu yang temaram dan dinding-dinding bangunan "koloseum" itu, mampu menampilkan gambar cukup epik. Pilihan lainnya wisatawan dapat mengambil foto dari "jendela" besar ini.
Salah satu titik untuk menampilkan sedang bersantai adalah spot Jaring. Di sini wisatawan dapat duduk santai di atas bag bean, sebuah kantong dari kain yang tertutup dengan isi berupa kacang kering, pelet PVC, dan lainnya.
Rumah Segitiga yang beratap lancip bisa menjadi titik foto selanjutnya. Pintu rumah yang atapnya dimulai dari atas tanah ini memiliki pintu dan jendela, berbeda seperti hijau toska, krem, dan juga merah jambu.
Selanjutnya ada empat kubah yang menyerupai bangunan di Pulau Santorini, Yunani. Bangunan ini mulai dari yang berkubah tumpul setengah lingkaran, hingga bersudut 35 derajat, dan kubah kecil pada menara tinggi ramping yang menjulang hingga tinggi sekitar 15 meter.
Tempat titik lainnya adalah Sangkar Burung, Cabin Drum, Cabin Box dan lainnya.
Tersedia "Kids Park"
Namun bagi pengunjung yang membawa anak salah satu titik yang tidak boleh terlewatkan adalah Kids Park. Tempat ini menyediakan arena bermain bagi anak-anak seperti mobil mini beroda empat, boneka hewan dari karet yang elastis, perosotan, ayunan dan lainnya.
Karang Potong Ocean View juga dilengkapi dengan bermacam untuk memudahkan pengunjung yang datang, seperti area parkir yang luas, toilet, mushola, spot selfie instagramable, area bermain anak, area taman, wahana permainan, spot kuliner, atau restoran.
Untuk masuk ke lokasi Karang Potong Ocean View dikenakan tarif 15.000 rupiah untuk hari biasa dan 20.000 untuk akhir pekan.
Tempat ini dibuka mulai pukul 09:00 hingga 21:00 WIB. Dengan begitu bagi mereka yang ingin mendapatkan foto malam hari bisa dengan leluasa mendapatkannya. hay/I-1
Semburat Senja di Pantai Jayanti
Jika di Karang Potong Ocean View wisatawan belum sampai menyentuh pasir pantai yang berada di bawahnya, salah satu jalan keluarnya adalah berkunjung ke pantai terdekat. Di sebelah timur tempat wisata ini terdapat Pantai Jayanti yang menjadi favorit warga Cianjur.
Berada di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, pantai ini jaraknya 27,2 kilometer. Bagi masyarakat Cianjur, pantai ini dinilai paling indah dibandingkan deretan pantai lain yang ada di kabupaten ini.
Pantai Jayanti yang menghadap Samudra Hindia memiliki ombak tinggi sehingga wajib berhati-hati. Pesona keindahannya berupa bulir pasirnya besar berwarna kecoklatan. Pada beberapa tempat terdapat karang yang besar.
Di sebelah selatan pantai ini ada Batu Kukumbung yang dipercaya merupakan persinggahan Prabu Siliwangi dan Prabu Kian Santang. Bahkan di tempat itu terdapat semacam telapak kaki yang sangat besar yang dipercaya telapak kaki di antara keduanya.
Pantai Jayanti yang biasanya oleh wisatawan lokal menjadi tempat menikmati sunset. Di tempat ini terdapat palung agak dalam tempat perahu-perahu nelayan melepas jangkar. Warga setempat menyebutnya palung itu dengan "lawang" yang memiliki arti pintu. Selama ini lawang menjadi jalur bagi nelayan berlayar menuju laut. Sementara area yang dalam atau palung juga disebut legon dalam bahasa ilmu Geografi. Karena dalam di tempat ini ombak tidak begitu besar.
Garis di Pantai Jayanti terbentang dari Cipakis di sebelah barat hingga di Cisela di sebelah timur, meski tidak cukup panjang. Di sisi barat lanskap landai dengan beberapa tempat memiliki palung dalam. Sementara di sebelah timur adalah area yang berkarang dan berbatu.
Menjorok ke arah daratan dari "lawang", dibangun pemecah gelombang yang menjadi tempat wisatawan mengamati perahu-perahu. Memang di balik pemecah gelombang ini berupa pelabuhan, lokasi bagi nelayan menyadarkan perahunya.
Meski Pantai Jayanti masih minim fasilitas, namun di sini banyak dijumpai penginapan, rumah makan sehingga wisatawan tidak perlu khawatir kelaparan. Harga tiket masuk ke Pantai Jayanti masih gratis. Pengunjung hanya dikenakan ongkos parkir 5.000 rupiah untuk kendaraan roda dua dan 15.000 roda empat.
Menuju wisata alam Pantai Jayanti bisa dilakukan dengan beberapa cara atau rute. Wisatawan asal Bandung, bisa melewati Ciwidey - Naringgul - Cidaun - Pantai Jayanti. Sementara jika dari Jakarta, langsung ke Cianjur- Sukanagara Tanggeung - Sindangbarang - Cidaun - Pantai Jayanti. hay/I-1