KAPUAS HULU - Pemerintah sedang mengembangkan Bandara Pangsuma Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dengan membangun terminal penumpang. Hal ini dilakukan sebagai salah satu persiapan Kapuas Hulu sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) ke depannya.

"Kapuas Hulu akan jadi daerah penyangga IKN. Keberadaan Bandara Pangsuma akan menjadi bandara pendukung ketika IKN sudah difungsikan," kata Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, saat peletakan batu pertama pembangunan terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu (28/6).

Seperti dikutip dari Antara, Fransiskus mengatakan pembangunan terminal penumpang di Bandara Pangsuma Putussibau tersebut bersumber dari dana APBN Kementerian Perhubungan dengan nilai kontrak kurang lebih sebesar 47 miliar rupiah.

Menurutnya, dengan dibangunnya terminal penumpang Bandara Pangsuma Putussibau akan menjadikan fasilitas ini lebih representatif untuk perkembangan daerah ke depannya, sebab Kapuas Hulu selain kabupaten berbatasan dengan Negara Malaysia, juga berbatasan dengan Kalimantan Timur yang merupakan daerah IKN.

Kebanggaan Masyarakat

Dikatakan Fransiskus, Kapuas Hulu akan menjadi daerah strategis sebagai salah satu daerah penyangga IKN, sehingga Bandara Pangsuma Putussibau akan menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Kapuas Hulu.

"Dalam desain terminal penumpang itu perpaduan tradisional dan modern, sehingga memiliki ciri khas tersendiri dan akan menjadi salah satu bandara termewah untuk bandara tingkat kabupaten di Kalimantan Barat," ucapnya.

Mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Kapuas Hulu, dia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan perjuangan Ketua Komisi V DPR yang telah banyak memperhatikan pembangunan di daerah salah satunya infrastruktur jalan dan jembatan serta termasuk pengembangan Bandara Pangsuma.

Direktur Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Syamsu Rizal, secara virtual mengharapkan terminal penumpang Bandara Pangsuma tersebut akan meningkatkan level of service bahkan jadi ikon baru kebanggaan daerah Kapuas Hulu.

"Saat ini, di Kapuas Hulu penerbangan hanya empat kali dalam seminggu, tentu perlu ditingkatkan jumlah penerbangannya," harapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPR, Lasarus menjelaskan sudah sejak lama mengawal pembangunan untuk pengembangan Bandara Pangsuma Putussibau. Dia menyebutkan pada Tahun 2009, saat masih kapasitas hanya bisa pesawat ATR 42, kemudian dilakukan pembangunan perpanjangan runway menjadi 1.900 meter sehingga bisa pesawat ATR 72.

"Terminal penumpang kita masih kecil kalau untuk bandara kelas II seperti Bandara Pangsuma, sehingga kembali saya perjuangkan agar dibangun terminal penumpang dan saya yakin Bandara Pangsuma Putussibau bandara kelas II termegah di Kalimantan Barat," katanya.

Baca Juga: