Pada tahun 2023, Slovenia menambahkan 400 MW tenaga surya, melebihi total kapasitas 1 GW. Negara ini juga masuk ke dalam daftar sepuluh besar negara anggota Uni Eropa dalam hal tenaga surya terpasang per kapita.

Pada akhir tahun 2022, Slovenia memiliki fasilitas tenaga surya sebesar 697,7 MW secara keseluruhan, dan dengan ekspansi tahun lalu, levelnya mencapai 1.101,5 MW, kata pemerintah.

Peningkatan ini menjadikannya salah satu dari sepuluh negara teratas di Uni Eropa dalam hal kapasitas fotovoltaik yang terpasang per kapita, demikian bunyi pengumuman tersebut.

Menurut Prospek Pasar Eropa untuk Tenaga Surya 2023-2027, Slovenia berada di urutan kesembilan dengan 593 W per orang, naik 72% dari tahun ke tahun. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di Eropa, menurut SolarPower Europe.

Di depan Slovenia adalah Belanda, Jerman, Denmark, Belgia, Estonia, Spanyol, Yunani, dan Austria, dalam urutan tersebut. Luksemburg berada di urutan ke sepuluh. Pemerintah Slovenia mengharapkan output fotovoltaik melebihi 1 TWh pada tahun 2024.

"Pemerintah merasa puas karena banyak pihak yang mengakui pentingnya dan manfaat dari transisi hijau, dan berharap pertumbuhan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," tegasnya, dikutip dari Balkan Green Energy News, Minggu (21/1).

Pertumbuhan ini menunjukkan, tambahnya, bahwa target 3.500 MW untuk tahun 2030 dalam revisi Rencana Energi dan Iklim Nasional Terpadu (NECP) adalah tujuan yang ambisius, namun realistis dan dapat dicapai.

Dalam laporannya, yang diterbitkan sebulan yang lalu, SolarPower Europe memperkirakan bahwa Slovenia dapat mencapai 6,2 GW total kapasitas tenaga surya pada tahun 2030. Sebagai catatan, rekor 55,9 GW dipasang di Eropa tahun lalu, 40% lebih banyak dari tahun 2022.

Ledakan fotovoltaik terlihat jelas di seluruh dunia. Kapasitas listrik terbarukan meningkat sebesar 50% menjadi hampir 510 GW, dengan tenaga surya dan Cina sebagai faktor yang paling dominan sejauh ini, menurut Renewables 2023, laporan tahunan Badan Energi Internasional.

Baca Juga: