Kapasitas tenaga surya Italia naik 1,7 gigawatt (GW) di kuartal pertama menjadi 32 GW berkat lonjakan pengembangan proyek-proyek besar, asosiasi sektor fotovoltaik di negara ini mengatakan pada hari Senin, (27/5).

Dilansir dari Reuters, tenaga listrik yang berasal dari proyek-proyek tenaga surya baru dengan ukuran lebih dari 1 megawatt (MW) masing-masing meningkat 373% pada kuartal hingga akhir Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Proyek-proyek fotovoltaik berukuran menengah di atap-atap bangunan komersial dan industri juga meningkat, dengan total daya yang dihasilkan meningkat 106% dibandingkan dengan tahun lalu, kata Italia Solare, dengan menambahkan bahwa pengembangan proyek-proyek yang lebih kecil melambat.

Hingga tahun 2023, transisi energi Italia telah didasarkan pada pengembangan banyak sekali panel surya yang dipasang di atap, sesuatu yang membuat biaya pembangkitan listrik tetap tinggi di negara ini dan juga menciptakan risiko bagi jalur dekarbonisasi negara tersebut.

Sebagai informasi, tenaga surya memegang peranan penting dalam transisi energi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dalam beberapa dekade terakhir, kebutuhan akan energi terbarukan semakin mendesak karena dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan bakar fosil terhadap lingkungan dan kesehatan manusia semakin nyata. Tenaga surya menawarkan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Salah satu keunggulan utama tenaga surya adalah sumbernya yang tidak terbatas. Matahari merupakan sumber energi yang melimpah dan tersedia secara luas di seluruh dunia. Dengan teknologi yang terus berkembang, panel surya menjadi semakin efisien dan terjangkau, memungkinkan lebih banyak rumah, bisnis, dan komunitas untuk mengadopsi energi surya sebagai sumber utama mereka.

Selain itu, tenaga surya merupakan sumber energi yang bersih. Proses penghasilan energi surya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polutan udara lainnya, sehingga mengurangi jejak karbon secara signifikan. Hal ini krusial dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim global. Dengan beralih ke tenaga surya, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara yang merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

Penerapan tenaga surya juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Industri energi surya telah menciptakan ribuan pekerjaan di seluruh dunia, mulai dari instalasi panel surya hingga penelitian dan pengembangan teknologi terbarunya. Selain itu, investasi dalam tenaga surya dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi dan meningkatkan kedaulatan energi suatu negara.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi tenaga surya. Salah satunya adalah keterbatasan dalam penyimpanan energi surya. Karena matahari tidak selalu bersinar sepanjang waktu, penyimpanan energi menjadi kunci untuk memastikan pasokan energi yang stabil. Pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan terjangkau menjadi fokus utama dalam industri ini.

Dalam konteks transisi energi global, penting bagi pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan tenaga surya. Insentif fiskal, subsidi, dan regulasi yang mendukung energi terbarukan dapat mempercepat adopsi tenaga surya di berbagai negara.

Secara keseluruhan, tenaga surya memainkan peran penting dalam transisi energi global menuju masa depan yang lebih bersih, lebih berkelanjutan, dan lebih terjangkau. Dengan terus mengembangkan teknologi dan kebijakan yang mendukung, tenaga surya dapat menjadi salah satu pilar utama dalam sistem energi global yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: