MANILA - Penjaga Pantai Filipina (PCG) pada Minggu (27/3) menuding kapal penjaga pantai Tiongkok telah melakukan manuver berbahaya karena telah mengarahkan kapalnya dalam jarak beberapa meter dari kapal patroli Filipina di perairan sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS) dan manuver itu disebut melanggar aturan internasional dan berisiko menimbulkan tabrakan.

Insiden itu terjadi pada 2 Maret di dekat Scarborough Shoal, salah satu daerah penangkapan kaya ikan di kawasan yang diperebutkan, tetapi baru diumumkan pada Minggu.

"Ini adalah keempat kalinya dalam satu tahun terakhir kapal penjaga pantai Tiongkok melakukan manuver jarak dekat di dekat Scarborough Shoal," kata PCG dalam sebuah pernyataan. "Perilaku kapal (Penjaga Pantai Tiongkok) berisiko bertabrakan dengan empat kapal kami," kata kepala PCG, Laksamana Artemio Abu.

Tiongkok mengambil alih Scarborough Shoal dari Filipina pada 2012 dan negara di Asia Tenggara itu terus melakukan patroli di perairan sekitar beting itu kareba yang berada di dalam zona ekonomi eksklusifnya.

Dalam insiden 2 Maret, PCG mengatakan kapal Tiongkok mendekati sekitar 19 meter dari kapal patroli yang jelas-jelas melanggar Peraturan Internasional 1972 untuk Mencegah Tabrakan di Laut.

PCG telah melaporkan masalah ini ke kementerian luar negerinya, yang baru-baru ini memanggil duta besar Tiongkok atas insiden terpisah yang melibatkan kapal Angkatan Laut Tiongkok yang berkeliaran di perairan kepulauan Filipina.

Tudingan Beijing

Sementara itu Tiongkok menuduh Amerika Serikat (AS) telah mengintensifkan kegiatan mata-mata di LTS setelah Angkatan Laut AS mengerahkan tiga kapal pengintai lautnya di wilayah tersebut.

Berdasarkan data dari situs pelacakan kapalMarineTrafficmenunjukkan kapal survei laut USNS Bowditch saat ini beroperasi di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam, 60 mil laut timur Danang dan sekitar 90 mil laut selatan Pulau Hainan, Tiongkok.

Pada saat yang sama, kapal pengintai laut lainnya, USNS Effective, berada di perairan barat laut Filipina, 250 mil laut dari Scarborough Shoal. Sementara kapal pengawas laut ketiga, USNS Loyal, berada di laut timur Taiwan.

Kapal-kapal survei AS itu bertugas mengukur kondisi air dan menyebarkandronebawah air yang melakukan pengukuran suhu air, salinitas, lingkungan akustik, dan susunan kimiawi air dengan sangat rinci. Mereka juga melakukan survei yang sangat rinci di dasar laut.

Global Times, media yang dikelola pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa kapal-kapal ini adalah kapal mata-mata yang melakukan pengintaian untuk mendukung perang anti-kapal selam melawan Tiongkok.

"Mereka telah berada di daerah itu sejak 17 Maret," laporGlobal Times. "Angkatan Laut AS telah sering mengirim kapal mata-mata ke dekat Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tidak biasa melihat begitu banyak dari mereka hadir pada saat yang sama," kataGlobal Times.AFP/RFA/I-1

Baca Juga: