Insiden terjadi saat Penjaga Pantai Filipina melakukan patroli di LTS dan saat Menlu Tiongkok mengunjungi Manila untuk bertemu Menlu Filipina dan Presiden Marcos Jr.

MANILA - Penjaga Pantai Filipina mengatakan pada Jumat (28/4) , pihaknya terlibat dalam konfrontasi dengan kapal-kapal Tiongkok yang melakukan "manuver berbahaya" di Laut Tiongkok Selatan. Insiden terbaru dalam serangkaian interaksi maritim yang menegangkan antara kedua negara.

Insiden itu terjadi saat Penjaga Pantai Filipina melakukan patroli selama seminggu di perairan strategis itu dan saat Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengunjungi Manila akhir pekan lalu untuk bertemu dengan Menlu Filipina dan Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut Tiongkok Selatan, yang dilalui barang senilai 3 triliun dolar AS setiap tahunnya.Filipina telah berulang kali meminta Beijing untuk menghentikan "aktivitas agresif" di wilayah tersebut.

Penjaga Pantai Filipina mengatakan, selama misi 18 April hingga 24 April, mereka mengidentifikasi lebih dari 100 kapal milisi maritim yang diduga milik Tiongkok, kelas korvet Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat dan dua kapal Penjaga Pantai Tiongkok" dalam jarak 200 mil (322 km) zona ekonomi eksklusif Filipina.

Satu kapal Tiongkok "melakukan manuver berbahaya" pada jarak sekitar 46m dari kapal Filipina.Dua kapal lainnya menunjukkan "taktik agresif", menimbulkan "ancaman signifikan terhadap keselamatan dan keamanan kapal Filipina dan awaknya", tambahnya.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pada Februari lalu, Penjaga Pantai Filipina mengatakan sebuah kapal mitra Tiongkok telah mengarahkan "laser kelas militer" ke salah satu kapalnya yang mendukung misi pengiriman pasukan di jalur air yang disengketakan. Laser itu membutakan sementara pandangan awaknya di anjungan.

Baca Juga: