SIHANOUKVILLE- Dua kapal perang Tiongkok pada Minggu (19/5) berlabuh di Kamboja untuk mengikuti latihan militer gabungan terbesar dengan negara Asia tenggara tersebut.

Kamboja telah lama menjadi sekutu setia Tiongkok dan telah menerima investasi miliaran dollar.

Saat ini Amerika Serikat (AS) semakin khawatir bahwa Beijing akan menggunakan pangkalan Angkatan Laut Kamboja yang sedang ditingkatkan di Teluk Thailand untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

Pada Minggu, kapal pelatihan Qijiguang dan kapal perang amfibi Jinggangshan berlabuh di Sihanoukville sebagai bagian dari latihan darat dan laut selama 15 hari yang melibatkan 760 personel militer Tiongkok bersama dengan sekitar 1.300 warga Kamboja dan 11 kapal Kamboja.

"Kami adalah teman yang sangat erat," kata Duta Besar Tiongkok, Wang Wentian, kepada wartawan. "Kerjasama militer Tiongkok-Kamboja kondusif terhadap keamanan kedua negara dan keamanan kawasan," imbuh dia.

Di Ream, beberapa kilometer di sepanjang pantai, Tiongkok telah mendanai renovasi pangkalan angkatan laut yang awalnya sebagian dibangun menggunakan dana AS. Pada Desember lalu, dua kapal perang Tiongkok berlabuh di Ream untuk pertama kalinya setelah pekerjaan perluasan pangkalan dimulai.

Washington DC mengatakan Ream dapat memberi Beijing posisi strategis penting di Teluk Thailand dekat Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan, yang sebagian besar diklaim oleh Tiongkok.

Pada tahun 2023, para pejabat Kamboja membantah dermaga baru sepanjang 363 meter di Ream dimaksudkan untuk menampung kapal induk.

"Ke mana punAngkatanLaut Tiongkok pergi, kami membawa persahabatan, kami membawa kerjasama, bukan yang lain," kataDubesWang ketika menjawab pertanyaan tentang kekhawatiran atas semakin besarnya pengaruh Beijing. SB/AFP/I-1

Baca Juga: