JAKARTA - Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjalankan fungsinya sebagai pengamanan dan pengawalan di laut. Hal ini dilakukan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban yang berhasil menghalau perompak yang mencoba melakukan aksinya di Perairan Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Pangkalan PLP Tanjung Uban, Capt Handry Sulfian mengatakan kejadian di laut yang kerap menimpa kapal saat sedang berlayar atau lego jangkar ialah perampokan di atas kapal. Belum lama ini, dua tindak kriminalitas tersebut terjadi di Perairan Kepri.

"Dalam penanganan kejadian ini, kami bersinergi dengan Angkatan Laut dan Bea Cukai. Kapal patroli kami pun ikut mengawal sampai posisi berlabuh jangkar yang aman," kata Handry dalam siaran persnya, Selasa (19/5).

Handry menceritakan adanya laporan dari Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun Capt Herbert dan Stasiun VTS Batam kepada dirinya yang mengatakan telah terjadi perampokan pada kapal SV Winposh Resolve di Perairan Nongsa Batam pada Senin (18/5) malam.

Kemudian, Capt Handry memerintahkan kapal patroli KN Kalimasadha P-115 menuju lokasi perampokan kapal pada posisi 01° 13' 643" N - 104 07' 221" E. Setibanya di lokasi, kapal patroli KPLP bergabung dalam pengawalan, di mana kondisi SV Winposh Resolve di-towing oleh TB SMS Sangatta menuju Pulau Sambu.

"Kemudian crew SV Winposh Resolve membunyikan alarm dan melaporkan kejadian menggunakan Radio VHF ke TB SMS Sangatta dan diteruskan ke VTS Batam. Hingga pukul 03.00 WIB KN Kalimasadha P-115 tetap melakukan pengawalan S Winposh Resolve sampai posisi berlabuh jangkar yang aman," kata Handry.

Handry mengatakan usai menjalankan tugas pengawalan, KN Kalimasadha kembali ke posisi pengawasan Kapal MV Sharaz GT 74.175 yang kandas di Perairan Batu Berhenti. Adapun kapal SV Winposh Resolve merupakan kapal berbendera Indonesia dengan GRT 2588 T yang dinakhodai Rohman Arif Hidayat yang berlayar dari Labuan FT Malaysia tujuan Pulau Sambu Indonesia.

Kejadian Lain

Handry juga menjelaskan kejadian lain yakni adanya laporan dari Kantor UPP Kelas I Tanjung Uban dan VTS Batam bahwa ada orang yang tidak dikenal naik ke kapal MT Oceana Leader berbendera Singapura di sekitar Tanjung Sau Perairan Kabil pada Minggu (17/5) siang.

"Mengetahui kejadian tersebut, KN 464 yang dinakhodai Hamdani segera bertolak dari dermaga Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju lokasi kejadian dan melakukan kontak via Radio Channel 16 dengan MT Oceana Leader untuk sandar di lambung kiri MT Oceana Leader," katanya.

Handry mengatakan awak jaga kapal melihat tiga pelaku yang membawa pisau telah berada di atas kapal dan segera menginfokan ke anjungan. Crew jaga yang berada di anjungan segera membunyikan alarm dan awak kapal segera berkumpul. Selain KN 464, kapal Angkatan Laut KAL LEPU-861 ikut terlibat dan sandar di lambung kanan MT Oceana Leader. Setelah sandar, kedua kapal melakukan pemeriksaan awal bersama.

"Ketiga pelaku segera melarikan diri dan meninggalkan sebilah pisau kecil di atas geladak kapal. Alhamdulillah crew kapal dalam keadaan aman dan tidak ada barang di kapal yang hilang. Hingga saat ini kapal masih lego jangkar pada posisi yang sama," terangnya.

Diketahui MT Oceana Leader bertolak dari Pelabuhan Belawan menuju Tanjung Uban. Waktu kejadian adalah tanggal 17 Mei 2020 pukul 04.00 WIB di mana ada tiga orang tidak dikenal naik ke atas kapal MT. Oceana Leader saat lego jangkar di area lego pelabuhan Tanjung Uban pada koordinat GPS 01°05.3' U - 104°10.8'T. mza/N-3

Baca Juga: