ADEN - Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional pada Sabtu (2/3) mengumumkan kapal kargo Rubymar tenggelam di lepas pantai Yaman pada Jumat (1/3) malam di tengah kondisi cuaca badai.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor berita pemerintah Saba, pemerintah mengatakan Rubymar, kapal kargo yang ditinggalkan selama lebih dari 12 hari setelah diserang oleh kelompok Houthi, tenggelam di lepas pantai Yaman.

Xinhua menyebutkan, kapal berbendera Belize milik Inggris itu membawa ribuan ton pupuk dan minyak. Pemerintah menyatakan penyesalannya atas tenggelamnya kapal tersebut, dan memperingatkan kemungkinan terjadinya bencana lingkungan besar di wilayah perairan Yaman.

Pada 18 Februari, Houthi menembakkan dua rudal ke arah Rubymar saat kapal tersebut melewati Laut Merah, sehingga merusak sebagian kapal. Kelompok Houthi mengklaim mereka yakin kapal itu membawa senjata dengan tujuan Israel.

Meskipun ada permohonan dari pemerintah Yaman selama 12 hari terakhir untuk menghindari bencana, Rubymar tidak dapat diamankan dan tenggelam pada Jumat malam di tengah gelombang laut yang ganas.

Pemerintah Yaman mengadakan pertemuan darurat setelah insiden tersebut untuk mengatasi dampak buruk lingkungan yang akan terjadi.

Pada Senin, pemerintah Yaman kembali menyerukan bantuan internasional untuk membantu mengatasi potensi tumpahan minyak besar-besaran dari kapal kargo yang tenggelam. Sebuah komite darurat juga telah dibentuk untuk menangani krisis yang akan datang.

Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap pelayaran internasional sejak pertengahan November tahun lalu, dengan mengatakan bahwa mereka menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza yang menghadapi serangan gencar Israel.

Pasukan AS-Inggris sejak Januari telah merespons dengan puluhan serangan udara terhadap sasaran Houthi, termasuk peluncur rudal bergerak dan drone bawah air, namun gagal menghalangi kelompok tersebut untuk melancarkan serangan lebih lanjut.

Baca Juga: