Filipina menyatakan amat khawatir setelah kapal induk Tiongkok berlayar melewati wilayah perairannya di LTS.

TAIPEI - Kapal induk Tiongkok Shandong melintas dekat Filipina utara dalam perjalanannya untuk melakukan latihan di Pasifik, kata Kementerian Pertahanan Taiwan pada Rabu (10/7). Manuver kapal induk Tiongkok itu melalui perairan yang lebih dekat ke Filipina daripada Taiwan terjadi selama periode meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Manila mengenai wilayah di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Kapal induk Shandong tidak melewati Selat Bashi," kata Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, mengacu pada jalur air yang memisahkan Taiwan dari Filipina dan merupakan rute yang biasa dilalui kapal perang dan pesawat tempur Tiongkok ketika mereka menuju ke Pasifik.

"Kapal induk bergerak lebih jauh ke selatan, melalui Selat Balintang, ke Pasifik Barat," imbuh dia, mengacu pada jalur air antara Batanes di Filipina dan Kepulauan Babuyan

Saat mengetahui informasi itu, militer Filipina mengatakan pihaknya prihatin dengan pengerahan kelompok kapal induk Tiongkok itu. Filipina saat ini terlibat perselisihan dengan Tiongkok terkait sengketa di Second Thomas Shoal, LTS.

"Pengerahan armada kapal induk Tiongkok di wilayah kami merupakan hal yang mengkhawatirkan. Kami menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum dan norma internasional," kata juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Kolonel Francel Margareth Taborlupa.

Kehadiran kapal induk Tiongkok ini bukan yang pertama. Akhir bulan lalu, Shandong terpantau melewati sekitar 200 mil laut dari Luzon di LTS, sebuah tindakan yang dianggap oleh Angkatan Laut Filipina sebagai sebuah misi pelayaran damai.

Evakuasi

Sementara itu Penjaga Pantai Tiongkok pada Rabu mengatakan bahwa atas dasar kemanusiaan mereka telah mengizinkan Filipina untuk mengevakuasi seseorang yang jatuh sakit di kapal perang usang yang sengaja dikandaskan di Second Thomas Shoal, sebuah klaim yang menurut Penjaga Pantai Manila amat konyol.

"Pernyataan ini menegaskan penempatan kapal ilegal mereka di ZEE (zona ekonomi eksklusif) kami dan menyoroti pandangan pemerintah mereka bahwa pelestarian kehidupan dan kesejahteraan manusia memerlukan persetujuan," tulis juru bicara Penjaga Pantai Filipina (PCG) Jay Tarriela di media sosialX.

Dalam sebuah pernyataan, Penjaga Pantai Tiongkok mengatakan bahwa mereka telah memantau seluruh operasi evakuasi pada 7 Juli lalu, yang menurut juru bicaranya dilakukan atas permintaan Filipina.

PCG kemudian melaporkan adanya sejumlah manuver yang menghalangi yang dilakukan Penjaga Pantai Tiongkok saat melakukan evakuasi medis.

Sebulan yang lalu, PCG menuduh Penjaga Pantai Tiongkok menghalangi evakuasi medis dari kapal perang tersebut, dan menyebut tindakan tersebut biadab dan tidak manusiawi.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pada hari yang sama bahwa Tiongkok akan mengizinkan Filipina mengirimkan pasokan dan mengevakuasi personel jika Manila memberi tahu Beijing sebelum misi tersebut dilaksanakan.

Filipina memiliki sejumlah kecil tentara yang tinggal di kapal perang usang yang sengaja dikandas Manila di Second Thomas Shoal pada tahun 1999 untuk memperkuat klaim maritimnya. Angkatan Laut Tiongkok telah beberapa kali bentrok dengan pasukan Filipina yang berupaya untuk mengirim pasokan ke kapal yang sengaja dikandaskan itu.ST/Inquirer/I-1

Baca Juga: