Kapal Filipina dan Tiongkok kembali bentrok di LTS. ­Konfrontasi ini terjadi sehari sebelum KTT Asean dibuka yang salah satu agendanya akan membahas isu ­ketegangan di LTS.

MANILA - Filipina pada Selasa (8/10) malam menuduh Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) telah memulai provokasi dengan menembakkan meriam air ke kapal-kapal pemerintah yang membawa pasokan bagi nelayan di beting yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS), tetapi Beijing mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan pengendalian menyusul penyusupan kapal-kapal itu ke perairannya.

Insiden tersebut merupakan pertikaian terbaru antara kedua negara terkait denganScarborough Shoal, wilayah penangkapan ikan di zona ekonomi eksklusif Filipina yang diklaim Beijing sebagai wilayah dalam yurisdiksi Tiongkok.

"Kami mendesak Filipina untuk segera menghentikan tindakan pelanggarannya. Penjaga Pantai Tiongkok akan terus melaksanakan kegiatan perlindungan hak dan penegakan hukum di perairan di bawah yurisdiksi Tiongkok berdasarkan hukum dan dengan tegas menjaga kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritim negara tersebut," kata Liu Dejun, juru bicara CCG,dalam sebuah pernyataan pada Rabu (9/10).

"Dua kapal Filipina menyerbu perairan dekat Scarborough Shoal yang memicu apa yang disebut pihak Tiongkok sebagai tindakan pengendalian," imbuh dia.

Dalam pernyataan yang dibagikan oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Manila, Liu mengatakan bahwa pada tanggal 8 Oktober, kapal Filipina dengan nomor lambung 3001 dan 3002 bersikeras memasuki perairan dekat Scarborough Shoal milik Tiongkok tanpa izin dari pemerintah Tiongkok.

"Kapal Penjaga Pantai Tiongkok melacak dan memantau seluruh proses dan mengambil tindakan pengendalian sesuai hukum," ucap Liu. "Operasi pengendaliandi lokasi itu profesional, terstandarisasi, sah, dan legal. Tiongkok memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Scarborough Shoal dan perairan di sekitarnya, serta hak kedaulatan dan yurisdiksi atas perairan yang relevan," imbuh Liu.

Sementara itu Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) Filipina mengatakan bahwa kapalnya sedang dalam misi rutin untuk mengirimkan pasokan ulang bagi para nelayan ketika tiga kapal Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) dan sebuah kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat mendekat dari jarak dekat dan membayangi pergerakan mereka.

"Kapal CCG berusaha menghalangi misi tersebut tetapi tidak berhasil," kata biro itu dalam sebuah pernyataan.

KTT di Laos

Scarborough Shoalyang dinamai berdasarkan kapal Inggris yang kandas di atol itu hampir tiga abad lalu, merupakan salah satu fitur maritim Asia yang paling diperebutkan dan menjadi titik api pertikaian diplomatik atas kedaulatan dan hak penangkapan ikan.

Insiden ini terjadi saat para pemimpin kelompok regional Asean berkumpul di Laos untuk menghadiri pertemuan puncak di mana Filipina diperkirakan akan mengangkat isu ketegangan di LTS.

LTS yang disengketakanmenjadi agenda pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) setelah berbulan-bulan terjadi bentrokan keras antara kapal-kapal Tiongkok dan nelayan Filipina dan Vietnam.

"Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, diperkirakan akan mendorong pembahasanmengenai LTS ini," tulis kantor berita AFP.

Beijing mengklaim hampir seluruh LTS yang merupakan jalur perairan yang sangat penting secara strategis, yang dilalui jalur perdagangan senilai triliunan dollar AS setiap tahunnya. Empat anggota Asean yaitu Filipina, Vietnam, Indonesia dan Brunei, memiliki klaim yang bersaing atas berbagai pulau kecil dan terumbu karang.

Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, tiba di Laos pada Rabu (9/10), sehari sebelum mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin blok tersebut dan bergabung dalam pertemuan puncak Asean Plus Tiga dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dan Presiden Yoon Suk Yeol dari Korea Selatan. AFP/ST/ManilaTimes/I-1

Baca Juga: