BEIJING - Sebuah kapal tenggelam di perairan lepas pantai Jepang, delapan orang tewas termasuk enam warga negara Tiongkok, kata seorang diplomat Tiongkok kepada media pemerintah, Kamis (26/1).

Kapal Jin Tian mengirim sinyal marabahaya pada Selasa (24/1) malam dari posisi 110 km sebelah barat Kepulauan Danjo yang terpencil dan tak berpenghuni di barat daya Jepang.

Beberapa kapal dan pesawat dari penjaga pantai dan militer Jepang, serta penjaga pantai dan kapal swasta Korea Selatan, terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi 13 awak.

Konsul Jenderal Tiongkok di kota Fukuoka, Lu Guijun, mengatakan kepada lembaga penyiaran pemerintah Tiongkok, CGTN, bahwa dari 13 orang yang ditemukan, "delapan telah dipastikan tewas, enam di antaranya adalah warga Tiongkok."

"Lima dari mereka - termasuk empat awak Tiongkok - tidak dalam kondisi yang terancam jiwanya," tambahnya.

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada para korban yang tidak beruntung."

Pihak berwenang Jepang belum mengkonfirmasi jumlah korban kepada diplomat Tiongkok tersebut. Kepada AFP, mereka hanya dapat mengatakan bahwa sembilan orang masih hilang dan, dari 13 orang yang ditemukan, dua orang tewas.

Para pejabat setempat dari perwakilan Tiongkok menbgunjungi penjaga pantai Nagasaki, kata Konsulat Fukuoka dimana mereka meletakkan bunga untuk awak kapal yang tewas dan menyampaikan bela sungkawa.

Mereka juga mengunjungi para penyintas menyampaikan pesan dari Duta Besar Tiongkok untuk Jepang Kong Xuanyou sambil memberikan pakaian, makanan, dan minuman, kata konsulat.

Kecelakaan itu terjadi saat hawa dingin melanda sebagian besar Asia, dengan suhu siang hari di beberapa pulau Jepang dekat lokasi kejadian, hanya 3 derajat celcius.

Kapal Jin Tian dengan berat 6.651 ton terdaftar di Hong Kong, kata penjaga pantai Jepang.

Pada 2020, sebuah kapal kargo dengan 43 awak dan 6.000 ternak tenggelam di lepas pantai barat daya Jepang setelah terjebak di tengah badai topan, Dua awak kapal selamat.

Baca Juga: