Sebuah kapal angkatan laut Selandia Baru yang membawa 250.000 liter air tiba di Tonga. Kapal ini membawa pasukan penyelamat bagi kepulauan Pasifik Selatan yakni enam hari setelah dihancurkan oleh letusan gunung berapi dan tsunami yang mencemari sumber airnya. Ketika bantuan dari luar negeri mulai berdatangan, sebuah penerbangan bantuan Australia terpaksa kembali ke pangkalan lantaran adanya kasus positif Covid-19 di dalam pesawat, menggarisbawahi kompleksitas misi kemanusiaan ini tanpa kontak ke salah satu dari sedikit negara yang telah mencegah virus corona.

Komisi Tinggi Selandia Baru mengatakan bahwa HMNZS Aotearoa telah tiba di ibu kota, Nuku'alofa. Selain pasokan air, pihaknya juga membawa peralatan desalinasi yang bisa menghasilkan 70.000 liter sehari.

"Truk dari Kantor Manajemen Darurat Nasional telah mulai mengumpulkan dan mengirimkan pasokan air dari Aotearoa," kata Komisi Tinggi.

Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai memicu tsunami yang menghancurkan desa sehingga memutus komunikasi bagi negara berpenduduk sekitar 105.000 orang dan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Pasifik. Pihak berwenang melaporkan tiga orang tewas.

Air asin dari tsunami dan abu yang jatuh merusak sebagian besar sumber air di pulau-pulau itu, dan orang Tonga telah berjuang untuk menemukan air bersih saat mereka membersihkan abunya. Penerbangan pertolongan pertama dari Australia dan Selandia Baru mendarat di Tonga pada hari Kamis dengan air untuk sanitasi dan kebersihan serta tempat berteduh, peralatan komunikasi dan generator.

HMAS Adelaide Australia sedang dalam perjalanan dari Brisbane dan dijadwalkan di Tonga minggu depan.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA mengatakan kekuatan letusan Sabtu lalu diperkirakan setara dengan lima hingga 10 megaton TNT, atau lebih dari 500 kali lipat dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima, Jepang, pada akhirnya. dari Perang Dunia II.

Astronot Kayla Barron mengatakan dia bisa melihat abu vulkanik di atmosfer dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

"Saya membuka penutup jendela untuk melihat apakah kita bisa melihat efek letusan, dan melihat gumpalan dramatis ketinggian tinggi ini menghalangi matahari," kata Barron di Facebook.

Baca Juga: