WASHINGTON DC - Pentagon melaporkan bahwa sebuah kapal Amerika Serikat (AS) melepaskan tembakan peringatan ke lebih dari selusin kapal serangan cepat Iran yang bermanuver dekat kapal selam Angkatan Laut AS dan kapal pengawalnya saat kapal-kapal AS itu melewati Selat Hormuz yang sempit pada Senin (10/5).

"Dalam insiden itu 13 kapal Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC-N) mendekati tujuh kapal AS dengan kecepatan tinggi hingga jarak 150 yard (140 meter) sebelum salah satu kapal AS melepaskan rentetan tembakan sebanyak dua kali hingga kapal-kapal Iran itu menjauh," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.

"Tindakan provokasi oleh IRGC-N bukanlah fenomena baru," imbuh Kirby. "Manuver mereka tidak aman, tidak profesional. Aktivitas ini bisa menyebabkan seseorang terluka, dan dapat menyebabkan terjadinya kesalahan perhitungan yang nyata di kawasan tersebut, serta hal itu tak diinginkan semua pihak," papar Kirby.

Saat ditanya apakah kapal AS diizinkan untuk menembak langsung ke kapal Iran dan menenggelamkannya, Kirby menolak untuk menjelaskan SOP mereka (militer AS). Namun, dia menyatakan bahwa kapal-kapal AS memiliki hak untuk membela diri dan mereka tahu bagaimana menggunakannya.

"(Selat Hormuz) ini adalah jalur perairan internasional dan tentu saja saat Anda berada di selat, ada batasan tertentu bagi kemampuan Anda untuk bermanuver," papar dia. "Ini adalah titik sempitdi wilayah tersebut. Jadi tidak signifikan jika perilaku berbahaya, tidak aman, dan tidak profesional semacam ini terjadi di sana," ucap jubir Pentagon itu.

"Sebelumnya pada akhir April lalu, tiga kapal penyerang pantai cepat Iran melakukan provokasi dengan mengeluarkan tembakan peringatan saat kapal-kapal itu mendekati hingga jarak 68 yard dari dua kapal AS di perairan internasional di bagian utara Teluk," menurut Angkatan Laut AS.

Respons Iran

Konfrontasi di Selat Hormuz itu terjadi di tengah proses pembicaraan di Wina, Austria antara Iran dan negara-negara besar dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan selama tiga tahun oleh presiden AS terdahulu, Donald Trump.

Pihak Pengawal Revolusi Iran pada Selasa (11/5) mengatakan Angkatan Laut Pengawal Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa mereka telah menemukan tujuh kapal AS dalam insiden itu, tetapi mengatakan pula bahwa pihaknya telah memperingatkan kapal-kapal AS sambil menjaga jarak hukum terhadap perilaku berisiko dan tidak profesional.

n SB/AFP/I-1

Baca Juga: