JAKARTA - Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada 2020 hampir 10 juta kematian terjadi karena kanker. Sedangkan menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia adalah sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara.

Khusus pada perempuan, angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 orang per 100.000 penduduk, diikuti kanker leher rahim sebesar 23 orang per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 14 orang per 100.000 penduduk.

Dikutip dari Kemkes.go.id, sebesar 70 persen pasien kanker payudara telah memasuki stadium 3 saat terdeteksi. Padahal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95 persen pada Stadium 1, 70-75 persen pada Stadium 2, serta 10-25 persen pada Stadium 3 dan 4. Angka ini menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi-Onkologi RS MRCCC Siloam Semanggi. dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, mengatakan pada penderita kanker payudara stadium 1 masih dapat sembuh 100 persen. "Tingkat kesembuhannya bisa 100 persen," ujar dia di Jakarta Selasa (7/2).

Ia menambahkan, tingginya kematian pada penyakit kanker karena masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses atau mendapatkan layanan kanker yang layak. "Faktor lainnya adalah kurangnya kesadaran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, rasa takut melakukan skrining, keterbatasan finansial serta kurangnya tenaga ahli," imbuhnya.

Chief Operating Officer RS MRCCC Siloam Semanggi, dr. Edy Gunawan, mengatakan sesuai perannya masing-masing, setiap individu dapat mengambil bagian dalam memerangi kanker secara global. "Langkah yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan pengetahuan terkait penyakit kanker, memulai deteksi dini, dan bagi mereka yang berkarya dalam dunia kesehatan bisa saling bertukar ilmu dan memberikan pendalaman materi," tuturnya.

Baca Juga: