Masa infeksi yang lama pada pasien positif Covid-19 disebabkan sistem kekebalan lemah. Sistem ini harus berjuang lebih lama untuk melawan serangan SARS-CoV-2.

Kanker dan sistem kekebalan saling terkait. Sistem kekebalan penting bagi penderita kanker. Sayangnya, kanker sering melemahkan sistem kekebalan agar dapat berkembang.

Ironisnya, pengobatan kanker berdampak pada melemahkan sistem kekebalan. Padahal sistem ini dapat membantu melawan pertumbuhan sel-sel kanker yang berkembang sangat cepat.

Cara kanker melemahkan sistem kekebalan dengan menyebar ke sumsum tulang tempat sel darah terbentuk untuk membantu melawan infeksi. Kondisi ini paling sering terjadi pada leukemia atau limfoma, tetapi bisa juga pada kanker lain. "Serangan kanker ke sumsum tulang belakang dapat menghentikan sumsum tulang dalam membuat begitu banyak sel darah," ujar tulis laman Cancer Research UK.

Menurut Cancer Research UK, perawatan kanker tertentu dapat melemahkan sistem kekebalan untuk sementara waktu. Ini karena mereka dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang.

Beberapa perawatan kanker yang lebih cenderung melemahkan sistem kekebalan antara lain kemoterapi, obat kanker yang ditargetkan, radioterapi, steroid (obat antiradang) dosis tinggi.

Sistem kekebalan dapat membantu melawan kanker. Beberapa sel sistem kekebalan dapat mengenali sel kanker sebagai abnormal dan membunuhnya, meski tidak cukup untuk menyingkirkan kanker sama sekali.

Beberapa perawatan bertujuan menggunakan sistem kekebalan untuk melawan kanker. Pertama, memanfaatkan kekebalan tubuh yang dimiliki sejak lahir atau perlindungan kekebalan bawaan. Kekebalan ini dikembangkan setelah mengalami penyakit tertentu (kekebalan yang didapat).

"Kedua adalah dengan memanfaatkan perlindungan kekebalan yang dibangun. Mekanisme ini selalu siap dan siap untuk melindungi tubuh dari infeksi. Kekebalan ini dapat bertindak segera atau sangat cepat," tulis laman tersebut.

Perlindungan bawaan ini berasal dari penghalang yang dibentuk oleh kulit di sekitar tubuh, lapisan dalam usus dan paru-paru, yang menghasilkan lendir dan menjebak bakteri yang menyerang. Atau rambut yang mengeluarkan lendir dan bakteri yang terperangkap keluar dari paru-paru.

Selain itu, perlindungan bawaan berupa asam lambung yang membunuh bakteri, atau bakteri membantu tumbuh di usus, yang mencegah bakteri lain mengambil alih dalam aliran urin. Bakteri baik dapat mengeluarkan bakteri merugikan dari kandung kemih dan uretra. Selain itu, sel darah putih yang disebut neutrofil, yang dapat menemukan dan membunuh bakteri. hay/G-1

Baca Juga: