JAKARTA- Generasi milenial yang lahir 1980-2000 diharapkan menjaga kesehatannya agar terhindar dari bermacam penyakit mematikan seperti kanker di kemudian hari. Pola hidup saat ini menentukan kesehatan kelak.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Murniati Widodo AS, mengatakan gaya hidup hari ini menentukan kesehatan 10 hingga 20 tahun mendatang. Agar terhindar dari penyakit kanker generasi milenial perlu menerapkan pola hidup sehat.

"Hanya 5 sampai 10 persen kanker yang diakibatkan oleh faktor genetika, sedangkan selebihnya disebabkan oleh lingkungan dan pola hidup," ujar dia konferensi per virtual diselenggarakan YKI dan didukung oleh MS Glow, Selasa (23/2).

Bukan hanya menerapkan pola hidup sehat, generasi milenial diharapkan waspada terhadap kanker, dengan melakukan pencegahan dan deteksi dini. Apalagi angka penyakit ini terus meningkat dan menyerang kelompok umur yang semakin muda.

Studi yang diterbitkan oleh Lancet Public Health dari American Cancer Society selama 20 tahun terakhir terjadi peningkatan tajam penderita dari mereka yang berusia 25 sampai dengan 49 tahun, di mana generasi milenial masuk di dalamnya. Bagi generasi milenial yang mengalami obesitas diharapkan lebih waspada terhadap kanker.

Menurut data Globocan 2020, estimasi kejadian kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus baru dengan kematian angka mencapai 234.511. Angka kematian yang tinggi disebabkan kebanyakan pasien datang telah berada pada stadium lanjut.

"Untuk mencegah kanker sejak usia muda harus berpola hidup sehat. Jangan mengonsumsi makanan yang diolah secara berlebihan. Jangan merokok, jauhi alkohol, dan berolahraga teratur," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, KHOM.

Generasi milenial selain menerapkan pola hidup sehat, juga melakukan deteksi dini penyakit termasuk kanker. Misalnya, untuk deteksi dini kanker payudara, bisa melakukan secara mudah dengan periksa payudara sendiri (sadari), serta tes USG atau tes mammografi dan kanker leher rahim dengan tes papsmear.

Pendidi MS Glow Shandy Purnamasari menuturkan, "Kami memahami bahwa tingginya kasus kanker baru dan kematian akibat kanker yang salah satunya disebabkan keterlambatan penanganan, kurangnya pengetahuan, kepedulian yang rendah dalam mencegah dan deteksi dini," ujar dia.

Bersama YKI, MS Glow mengadakan program deteksi dini gratis kanker payudara dan serviks kepada 100 orang pendaftar pertama. Deteksi dilakukan dengan alat USG atau mammografi dan papsmearyang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di Klinik Yayasan Kanker Indonesia Lebak Bulus.

Baca Juga: