Kanada akan menentang terpilihnya kembali Rusia ke badan penerbangan PBB. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Transportasi Kanada, Omar Alghabra yang mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa di sela-sela pertemuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

"Sangat penting bahwa Rusia bertanggung jawab atas tindakannya, dan kami tidak akan mendukung pencalonan Rusia ke dewan," kata Alghabra.

Pemungutan suara untuk memilih negara-negara anggota dewan pemerintahan ICAO yang beranggotakan 36 orang akan diadakan pada hari Sabtu.

Ditanya apakah dia mengharapkan negara lain untuk mengikutinya, Alghabra berkata, "Kami sedang berdiskusi dengan negara lain tentang pendekatan kolektif kami, karena kami membutuhkan tanggapan kolektif internasional." Pelanggaran aturan internasional tidak bisa "tidak diperhitungkan", tambahnya.

Rusia menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan dari 36 negara, termasuk semua 27 anggota Uni Eropa, sebagai tanggapan atas sanksi terkait Ukraina yang menargetkan sektor penerbangannya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami berbicara dengan sekutu kami dan negara-negara yang berpikiran sama tentang apa yang dapat kami lakukan untuk merespons secara kolektif," kata Alghabra.

Federasi Rusia di ICAO tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Sidang ICAO beranggotakan 193 negara, yang diadakan setiap tiga tahun, adalah yang pertama sejak pandemi COVID-19 menekan para pembuat kebijakan untuk mempercepat reformasi.

Seorang wakil dari Federasi Rusia meminta majelis untuk mengutuk pernyataan publik dan tindakan oleh sekelompok negara, "termasuk pengenalan larangan penggunaan wilayah udara berdaulat."

Komisioner transportasi Uni Eropa, Adina Valean, menyarankan agar Rusia tidak terus menjadi anggota dewan ICAO yang beranggotakan 36 orang. Barat mengatakan Rusia secara ilegal menyita ratusan jet asing, tuduhan yang dibantah Moskow.

"Kami tidak dapat menerima bahwa seorang anggota, yang secara jelas melanggar Konvensi Chicago, duduk di dewan yang seharusnya bertindak sebagai walinya," kata Valean mengacu pada perjanjian 1944 yang menciptakan ICAO dan menetapkan aturan untuk penerbangan internasional.

"Ini bukan tentang politik. Ini tentang dasar-dasar organisasi ini," katanya kepada majelis.

Baca Juga: