Peran perguruan tinggi dalam melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi tepat guna harus ditingkatkan.

SURABAYA - Perguruan tinggi dituntut semakin berperan dalam percepatan pembangunan di desa dan daerah tertinggal. Salah satunya dengan meningkatkan hasil riset dan inovasi produk tepat guna yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di daerah tersebut.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, mengapresiasi peran perguruan tinggi dalam melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi tepat guna sehingga dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap peran tersebut dapat ditingkatkan untuk mendukung percepatan pembangunan di perdesaan.

"Selain itu juga agar dapat menjadi wadah untuk menjalin komunikasi serta kerja sama antarwirausaha, khususnya bidang pangan dan pertanian, sehingga perdesaan bisa menjadi sentral pembangunan," kata Nasir seusai pameran produk teknologi tepat guna yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/7).

Pameran ini berisi puluhan produk tepat guna yang telah dimanfaatkan masyarakat desa hasil karya beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur, seperti UPN Veteran Jawa Timur, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Negeri Surabaya.

Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan alat teknologi tepat guna yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh masyarakat perdesaan serta daerah tertinggal.

Salah satu teknologi tepat guna untuk desa yang ditampilkan adalah Mesin Propac karya UPN Veteran Jawa Timur. Mesin ini merupakan mesin multiguna yang sangat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat desa. Mesin Propac merupakan mesin pengolahan pra produksi dan pascapanen.
"Mesin ini memiliki banyak fungsi antara lain perontok padi dan kedelai, hand tractor, mini cargo, pompa air, mini genset, penepung, dan cultivator," sebut Nasir.

Nasir menambahkan, peran perguruan tinggi sangat vital dalam mendukung iklim riset dan penelitian agar dapat dihilirisasi, sebab teknologi tepat guna sangat dibutuhkan masyarakat.

Oleh karena itu, perguruan tinggi selain melakukan riset teknologi tingkat tinggi juga harus menghasilkan inovasi teknologi tepat guna karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat, khususnya di perdesaan.

Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Teguh Soedarto, mengatakan bahwa setelah UPN menjadi perguruan tinggi negeri baru telah banyak kemajuan yang telah UPN.

Teguh mengatakan bahwa UPN Veteran Jawa Timur memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan desa dan daerah tertinggal di Indonesia. "Teknologi tepat guna karya UPN telah digunakan pada 68 kabupaten dari Sabang sampai Merauke. Ada 213 paket teknologi yang telah dimanfaatkan masyarakat di desa dan daerah tertinggal".

Keterlibatan Dosen

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Program Studi Arsitektur Podomoro University, Sani Heryanto, juga menegaskan bahwa peran perguruan tinggi sangatlah penting untuk menggenjot produktivitas riset, penelitian, maupun inovasi serta prestasi mahasiswa.

"Terutama peran dosen dalam mengembangkan kapasitas mahasiswa untuk dapat bersaing di dunia profesional," terang Sani.
Menurut Sani, kampus perlu menitikberatkan proses belajar mengajar pada praktik dengan terjun langsung melalui pengalaman, termasuk di antaranya mendorong mahasiswanya selalu ikut dalam berbagai pameran dan lomba, baik tingkat nasional maupun internasional.

"Ini merupakan prestasi yang terus dikembangkan dan dilakukan guna mendorong kreativitas dan menggali rasa percaya diri mahasiswa," terangnya.
Keterlibatan dosen yang secara langsung di lapangan juga menjadi dukungan moril yang sangat bernilai bagi mahasiswa. "Dosen tidak zaman lagi hanya di kelas dan di kantor, harus aktif terlibat dalam penelitian, dan inovasi-inovasi mahasiswa," tandas Sani.

Inovasi itu antara lain juara satu lomba fotografi dalam acara Pelatihan Pengembangan Jurnalistik Kopertis Wilayah III yang diraih oleh Azhar Fahreza dari Program Studi Arsitektur angkatan 2014, diikuti oleh Fransisca Yongsie, mahasiswi Arsitektur 2015 yang memenangkan lomba sketsa yang diadakan Indo Building Technology 2016.

Ajang Civil National Expo 2017 juga kembali dimenangkan, juara harapan satu diraih oleh Steven Jenius, Yosia Haryanto, dan Antonius Fujiono dari angkatan 2015. cit/SB/E-3

Baca Juga: