JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung bagi para warga korban penggusuran Bukit Duri yang terdampak program normalisasi Sungai Ciliwung. Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (25/8).

"Akhirnya di Hari Perumahan Nasional, mereka kembali memiliki hunian. Proses pembangunan selama 10 bulan berjalan dengan baik," katanya.Hunian didesain agar bisa menjadi rumah produktif bagi warga Bukit Duri.Makanya, hunian ini disebut Kampung Susun Produktif Tumbuh.

Proses pembangunan ini melibatkan kolaborasi unsur warga, aktivis, pakar, dan pemerintah. Keempatnya bekerja bersama membuat kampung tumbuh.Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, menyampaikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung dibangun dengan luas unit hunian 36 m2, terdiri dari ruang privat sebesar 21 m2 dan ruang usaha sebesar 15 m2.

"Ruang usaha disediakan untuk memberi kesempatan penghuni mengembangkan produktivitas ekonomi rumahan," kata Sarjoko.

Penantian Panjang

Salah satu warga Bukit Duri, Ny Dayat (62), mengaku dirinya menanti hunian baru ini pascarumahnya digusur akibat normalisasi Sungai Ciliwung. Ia pun mencari kontrakan yang harganya 1,5 juta per bulan."Jadi, dulu habis digusur, saya mencari kontrakan di daerah Bukit Duri dengan harga 1,5 juta/bulan. Lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal saya yang kena gusuran," kata Ny Dayat.

Dayat mengaku sempat mengikuti proses persidangan menuntut alokasi rumah bagi korban penggusuran. "Jadi waktu ada persidangan, saya ikut bersama teman-teman yang kena gusur. Bahkan, untuk ke persidangan kami patungan sewa ojol," sambung Dayat.

Ny Dayat bersyukur mendapat tempat tinggal yang layak bagi warga Bukit Duri. Selain itu, dia juga sudah tidak betah tinggal di kawasan tersebut karena sering banjir."Kalau banjir sengsara. Barang-barang saya hanyut terbawa arus banjir," ucapnya.

Saat ini, kata Ny Dayat, warga yang sudah menempati lokasi Kampung Susun, Cakung, ada delapan kartu keluarga (KK).Hal senada disampaikan salah seorang warga Bukit Duri lain, Riswa (45). Warga yang berjualan hijab dan baju muslim ini mengungkapkan rasa syukur karena mendapat fasilitas berupa unit hunian dan usaha di Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

"Syukurlah dari perjuangan sejak 2016 setelah digusur, walau berjuang capek banget, kita memperjuangkan agar mendapatkan penggantian hunian yang layak, tercapai," kata Riswa.

Sekarang mendapatkan tempat yang layak. Banyak fasilitas, khususnya untuk usaha UMKM. Dia berharap tempat ini akan lebih baik dari Bukit Duri.

Baca Juga: