Debit air Kali Ciliwung terus meninggi, karena hujan di hulu tak kunjung reda. Pada Senin (5/2), pukul 09.00 WIB, ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor mencapai 240 centimeter atau siaga satu.

Beberapa wilayah di Ibu Kota mulai tergenang, karena limpasan air Ciliwung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun menyiapkan 450 pompa stationer dan 30 pompa mobile di beberapa wilayah rawan banjir.

Untuk mengetahui lebih lanjut penanganan banjir Jakarta, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (5/2). Berikut petikannya:

Apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi debit air yang tinggi di Ciliwung?

Aliran air di pintu air Manggarai kita bagi ke Ciliwung lama dan Banjir Kanal Barat (BKB).

Bagaimana dengan kesiapan pompa air?

Kami siagakan program pengendalian banjir yaitu, rumah pompa dengan di- back up pompa stasioner dan pompa mobil.

Seberapa amankah aliran ini untuk warga Jakarta?

Dua tahun belakangan, kita sudah punya pengalaman limpasan Tahun 2017 di awal April terjadi hujan tinggi, siaga 1. Kami prediksi genangan air tidak sampai lima jam. Seperti, di Jalan Gunung Sahari, pukul 05.00 ketinggain air sepinggang orang dewasa, pukul 11.00 WIB. sudah kering

Bagaimana dengan kondisi saat ini?

Kalau sekarang kurang dari lima jam. Banjir atau genangan tidak sampai berhari-hari, karena normalisasi terus berjalan.

Sungai mana saja yang masih dilakukan normalisasi?

Sebelum puncak musi hujan, kami mengebut normalisasi di Kali Pesanggrahan, Krukut dan Sunter.

Prioritas penanganan wilayah terdampak mana saja?

Standarnya sama seperti tahun sebelumnya. Penangangan yang perlu segera ditangani adalah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan.

Apakah saat ini mereka terdampak?

Alhamdulillah aman. Proses ini kita minimalisir di DKI, supaya penanganan masalah genangan lebih cepat penanganannya.

Bagaimana dengan sampah yang menumpuk?

Sampah itu kiriman dari Bendung Katulampa. Dinas Lingkungan Hidup sudah bisa diantisipasi ketika Bogor kirim (sampah). Dalam sehari bisa mencapai puluh ton yang harus dibersihkan. Masyarakat masih berasumsi, kali ini hanya tempat sampah.

Apa yang Anda persiapkan untuk meminimalisir genangan?

Kita sudah persiapkan, antara lain operasionalkan pompa mobile maupun stationer. Dari hulu, tengah sampai hilir, operasional pompa sudah dioperasionalkan, supaya debit air ini bisa cepat kita buang. Katakan nanti mengirim, kita bukan lagi di hilirnya, di waduk pluit. Nah sementara ini, masih kita buang di BKB.

Selama ini, seperti apa evaluasi penanganan banjir?

Kita evaluasi, hasil ada, hasil itu kita mapping. Yang cukup lama ini kita perlu kajian sehingga langkah menangani genangan banjir lebih cepat. P-5

Baca Juga: