Hingga Sabtu (21/3) di Jabar ditemukan 41 pasien positif korona, 136 PDP dan 1.506 yang termasuk ODP. Bagaimana penanganan dan pencegahan penyebaran Covid- 19 di Jawa Barat tersebut, untuk mengupas itu lebih lanjut, Koran Jakarta berkesempatan mewawancarai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Berikut petikan wawancaranya.

Terkait penanganan dan pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini apa saja yang dibahas?

Kami mendiskusikan dengan Mendagri bagaimana koordinasi dalam penanganan dan pencegahan virus Covid-19 ini, khusus langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ya kami merasa diapresiasi, mendapat atensi yang luar biasa dari pemerintah pusat

Langkah-langkah lain yang diambil pemrov Jawa Barat dalam penanganan virus Covid-19 ini apa saja?

Pemanfataan teknologi kami gunakan semaksimal mungkin. Tadi kita lapor ke Pak Mendagri, kita buat aplikasi.

Aplikasinya sudah siap?

Sudah siap, sambil mnunggu gogglei menyetujui hadir di Google Play Store. Kalau sudah siap (ada di Google Play Store, akan diinformasikan, sudah bisa download.

Isi dalam aplikasi itu apa saja?

Isinya adalah semua informasi, berita-berita. Kemudian juga jika ingin masyarakat ingin bertanya, ingin membantu juga ada. Ada satu rumah sakit mitra ingin membantu menjadi rumah sakit covid misalnya, dan sebagainya.

Andai penyebaran virus Covid-19 ini kian masif di Jawa Barat, sudah disiapkan strategi atau skenario terburuk untuk menghadapi itu?

Waktu pertemuan, kami juga melaporkan kepada bapak Menteri Dalam Negeri, kami juga sudah menyiapkan skenario terburuk jika pasien positif Covid-19 itu, jika 100 pasien dirawat di mana, telah kami siapkan. Begitu juga jika ada 500 pasien positif kirakira seperti apa penanganannya, telah disiapkan. Dan kalau misalkan 1000 pasien ke atas yang positif, kira-kira penanganannya seperti apa sudah kami pikirkan seperti apa penanganannya.

Kalau soal kemungkinan melakukan lockdown?

Kami juga mendiskusikan itu. Kami diskusikan mungkin apa yang menjadi pokok panduan tentang lockdown. Intinya kita mengikuti kewenangan pemerintah pusat, tapi kemungkinan terburuk kita juga harus sudah siap sehingga masyarakat bisa mengikuti dengan baik.

Ada arahan penting yang disampaikan pemerintah pusat melalui Mendagri yang disampaikan kepada Anda?

Terakhir arahan bapak Menteri Dalam Negeri kepada kami adalah agar penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 ini mulai digerakkan dari kesadaran dari masyarakat, tidak hanya Pemda dan pemerintah pusat saja. Sehingga kita semua ikut bertanggungjawab. Misalnya para influencer memberi edukasi kepada masyarakat. Dan, kesadaran orang-orang untuk di rumah saja. Semua intinya bisa mengantisipasi. Insya Allah kita terima arahan tersebut. Pada prinsipnya kita akan habis-habisan membendung penyebaran virus Covid-19 ini. Karena ini terkait masalah kesehatan. agus supriyatna/AR-3

Baca Juga: