Samarinda - Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) memfasilitasi berbagai kegiatan peningkatan daya saing pemuda, terutama di Kabupaten Penajam Paser Utara karena telah menjadi lokasi kepindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Tujuannyauntuk mendorong tercapainya peran aktif pemuda sebagai agen perubahan dalam menghadapi persaingan yang pasti makin tinggi karena di Penajam Paser Utara (PPU) merupakan lokasiIKN," ujar Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Rasman Rading di Samarinda, Ahad.

Sejumlah kegiatan tersebut antara lain Pelatihan Kecakapan Hidup yang digelar pada dua kecamatan di Kabupaten PPU, masing-masing selama empat hari pada 28 Mei sampai 1 Juni, berupa kecakapan hidup frozen food dan konten kreator di Kecamatan Penajam, kemudian frozen food dan tata rias di Kecamatan Babulu.

Pelatihan dengan kuota 45 orang per jenis pelatihan ini tidak dipungut biaya, sedangkan peserta yang disasar adalah pemuda dengan usia 16 - 30 tahun, diutamakan berdomisili di Kabupaten PPU, dan yang paling penting adalah memiliki minat untuk menjadi wirausaha, diutamakan yang belum memiliki penghasilan tetap.

Kegiatan lainnya yang juga di Kabupaten PPU dan gratis adalah Pelatihan Kepemimpinan yang siap digelar selama dua hari pada 29-30 Mei dengan kuota 75 peserta, pelatihan ini akan digelar di Aula Lantai 1 Kantor Bupati PPU, diikuti pemuda Kaltim berusia 16 - 30 tahun, diutamakan berdomisili di Kabupaten PPU, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Pelatihan kecakapan hidup, fasilitasi usaha, pelatihan kepemimpinan, dan berbagai kegiatan lain, katanya,digelar bukan hanya di PPU, tapi juga di semua kabupaten/kota, tapi memang diakui bagi pemuda PPU mendapat perhatian khusus seiring adanya IKN.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan partisipasi dan kepemimpinan sebagai indikator Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sesuai amanah Perpres 43/ 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan," katanya.

Pelatihan dan fasilitasterhadap pemuda terus dilakukan karena saat ini IPP di Kaltim tergolong rendah yang tercatat 52,50, bahkan indeks ini masih di bawah rata-rata IPP Indonesia yang berada di angka 53,33.

"Terdapat lima domain untuk meningkatkan IPP, yakni domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi. Melalui serangkaian kegiatan inilah yang dipacu untuk meningkatkan IPP sekaligus meningkatkan daya saing di IKN," katanya.

Baca Juga: