Tiga upaya antisipasi darurat pertanian pangan menyusul dukungan daerah itu sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

SAMARINDA - Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan tiga upaya antisipasi darurat pertanian pangan menyusul dukungan daerah itu sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal tersebutdisampaikan Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Timur Kementerian Pertanian (Kementan), Zainal Abidin.

"Tiga upaya itu adalah perluasan areal tanam, menggerakkan penyediaan pompa untuk mempermudah sistem irigasi, dan menggenjot penanaman padi di lahan kering," kata Zainal di Samarinda, kemarin.

Semua upaya Kaltim itu, menurutnya, merupakan respons terhadap kondisi ketersediaan pangan menyusul sejumlah tantangan bidang pertanian, selain pemenuhan kebutuhan seiring perpindahan para pegawai di IKN.

Upaya pertama yaitu perluasan area tanam merupakan jawaban atas kondisi lahan-lahan sawah yang beralih fungsi menjadi kawasan industri atau perumahan.

"Kami mendorong pembukaan lahan baru yang sebelumnya tidak tergarap. Di Kelurahan Sambutan, Samarinda, misalnya, telah dibuka sekira 30 hektar lahan sawah baru," katanya.

Secara keseluruhan, Kaltim memiliki agenda untuk membuka sekira 20 ribu hektar lahan baru. "Itu termasuk padi gogo dan sawah yang sebelumnya hanya ditanami sekali setahun. Kami meminta para petani untuk menanam dua hingga tiga kali dalam setahun," ujarnya.

Kemudian terkait upaya penyediaan pompa, Zainal menyebut bantuan pompa yang telah disalurkan pemerintah mencapai lebih dari 600 pompa di seluruh Kalimantan Timur guna mendukung irigasi.

"Pompanisasi itu sangat penting untuk mengatasi kendala jaringan irigasi yang sering menjadi hambatan produksi pangan," ujarnya.

Pompa-pompa itu disebar ke seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur untuk memastikan bahwa lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup. "Dengan adanya pompa itu, kami berharap produksi pangan dapat meningkat secara signifikan," katanya.

Terakhir adalah menggenjot penanaman padi lahan kering (gogo) sebagai upaya ketiga. Zainal mengatakan Kaltim lebih terkenal sebagai gudang padi gogo. "Kami mendorong masyarakat untuk menanam padi gogo di lahan-lahan yang tidak cocok untuk sawah," ujarnya.

Disamping tiga upaya itu, Zainal menekankan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi darurat pangan.

"Ada satuan tugas antisipasi darurat pangan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pertanian dan TNI Angkatan Darat," katanya.

Kolaborasi bersama TNI Angkatan Darat, lanjutnya, melibatkan bintara pembina desa (babinsa) untuk menggerakkan masyarakat dalam program partisipasi pangan. "Babinsa berperan memantau, mengedukasi, dan mendorong masyarakat untuk aktif dalam program ketahanan pangan," katanya.

Zainal optimistis Provinsi Kaltim mampu mengatasi tantangan ketersediaan pangan dan memastikan ketahanan pangan untuk masyarakat.

"Kami akan terus bekerja keras untuk mencapai target ini dan memastikan bahwa Kaltim menjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan," ujarnya.

Pemprov Kaltim sendiri mendorong semua pihak dan elemen masyarakat termasuk anak usia dini untuk gemar dan cinta menanam dalam upaya mewujudkan penghijauan lingkungan dan ketahanan pangan di daerah.

"Tidak mudah mengubah budaya ini, namun harus terus kita suarakan dengan gerakan riil di lapangan," kata Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. Ant/S-2

Baca Juga: