Mengenakan kemeja batik warna coklat, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, turun dari mobil Lexus hitam berpelat nomor B 1939 RSF di halaman Balai Kota, Jakarta Pusat. Tiba pukul 11.57 WIB Selasa (21/11), Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, disambut Kepala Biro Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri DKI Jakarta Mawardi, dan belasan Satpol PP yang sudah berbaris di Pendopo Balai Kota.
Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 itu tampak kagum dengan kondisi Balai Kota saat ini. Meski Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan (Anies) dan Sandiaga S Uno (Sandi) tak menyambut di halaman pendopo, Bang Yos tampak akrab dengan aparatur sipil negara di sana.
Suami dari Setyorini ini mengaku hanya memenuhi undangan makan siang dari orang nomor satu di Jakarta. Saat masuk pendopo, dia disambut Sandi. Tak berselang lama, Gubernur DKI Jakarta, Anies langsung meninggalkan Balai Kota. Anies tidak bisa menyambut Bang Yos karena harus mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Wagub Sandi pun mengajak Bang Yos ke ruang kerjanya. Mereka melakukan pertemuan tertutup untuk membahas beberapa hal tentang pembangunan di Jakarta. Usai pertemuan, Bang Yos dan Sandi tampak akrab.
"Saya kaget. Saya merasa diundang makan siang sama wagub dan pak gubernur juga. Makan siang namanya kan, untung aku pakai pakaian sopan begini. Begitu masuk ada jajaran kehormatan Satpol PP, kan kaget-kaget aku," ujar Sutiyoso, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Ayah dari Renny Yosnita Ariyanti dan Yessi Riana Dillianti ini mengaku terhormat karena diundang orang nomor satu di Jakarta. Dia mengaku telah diajak ke ruangan kerjanya dulu. Ruang kerja yang telah ditinggalkannya dalam sepuluh tahun lalu. "Kemudian saya juga diajak sama pak Sandi, masuk ke ruangan saya dulu. Jadi, tahun ini kan genap 10 tahun saya meninggalkan Balai Kota ya. Melihat ruangan dari ruang tamu, terus masuk ke ruang kerja, mejanya masih itu, masuk ke dalam tempat tidur masih itu semua," katanya.
Saat memasuki bekas ruang kerjanya, Bang Yos mengaku sangat terharu. Dia melihat kandang burungnya yang masih terawat dengan baik. Meskipun tanpa burung, kandang burung itu mengingatkan dia saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, ikan-ikan yang ditanamnya di akuarium pun masih terawat.
Saat di Balai Kota, dia mengaku merasakan duduk kembali di kursi gubernur yang jadi rebutan banyak orang. Kebetulan, si pemilik kursi itu sedang tak ada ditempat. Apalagi, Bang Yos telah mendapat restu untuk merasakan meja kerjanya kala itu dari Sandi.
"Saya disuruh duduk di meja gubernur tadi. Karena gubernurnya pas lagi di rapat, sebelahan sama pak wagub. Aduh, rasanya masih jadi gubernur lagi gue nih. Jadi kunjungan saya tentu, kecuali makan, kita juga tadi sharing pengalaman," ungkapnya.
Penasehat Gubernur
Bang Yos pun mengungkapkan bahwa Gubernur Anies sempat pamit dahulu untuk mengikuti rapat terbatas dengan Presiden. Dia mengaku akan menitipkan petuah bijak kepada sang Wagub untuk perbaikan pembangunan di Ibu Kota. Sama halnya yang dia lakukan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Ali Sadikin yang dia angkat jadi penasihat Gubernur DKI Jakarta waktu itu.
"Jadi, sudah saya bilang apa yang bisa saya sampaikan, saya titipkan pada wagub. Saya berusaha untuk memberikan masukan, karena bagaimana pun saya tetap memonitor seperti apa DKI dibangun. Sama juga waktu saya gubernur, saya mengangkat Ali Sadikin sebagai penasihat saya," imbuhnya.
Waktu menjabat, Bang Yos mengaku berkonsultasi dengan Ali Sadikin untuk menutup Kramat Tunggak. Padahal, kawasan ini dijadikan lokalisasi prostitusi oleh seniornya itu, Ali Sadikin. Dia mengaku harus menutup Kramat Tunggak, karena kondisinya sudah berbeda dengan zaman Ali Sadikin. Hal itupun direstui Ali Sadikin untuk menyelamatkan warga Jakarta dari pengaruh negatif prostitusi.
"Saya pun membuka diri untuk gubernur, pasangan Anies-Sandi, kapan saja saya tentu akan datang kalau diperlukan. Karena mantan gubernur yang bisa jalan-jalan sekarang hanya bang Yos saja kan," ujar Sutiyoso. Peri Irawan/P-5