Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen (Pol) Firman Shantyabudi buka suara terkait kemarahan masyarakat yang terjebak macet imbas penerapan sistem satu arah atau one way. Menurutnya, protes dari masyarakat tersebut merupakan sebuah risiko yang harus dihadapi sebagai Kakorlantas.

Firman meminta jajarannya untuk tidak berkecil hati. Menurutnya, lebih baik sebagian warga terjebak macet beberapa jam dibandingkan terjadi kemacetan yang lebih panjang.

"Enggak apa-apa kita dimarahin, jauh lebih baik dimarahi macet sekian jam daripada 24 jam, 36 jam, 72 jam kita macet gara-gara kita lepas itu dan itu risiko jabatan saya," kata Firman, dikutip Jumat (6/5).

"Ya rekan-rekan berbesar hati saja, terima kasih sampai hari ini. Saya ingin memberikan semangat," tambahnya.

Seperti diketahui, sempat terjadi kemacetan di tol Cipularang dari Bandung ke arah Jakarta akibat perpanjangan penerapan sistem satu arah atau one way di ruas tol Cikampek dari KM 47 pada awal arus mudik Lebaran. Akibat skema tersebut, pengendara Tol Cipularang terjebak macept hingga 5 kilometer.

Ia menjelaskan, selama masa arus mudik kemarin, kepolisian berupaya memilih kebijakan yang tidak merugikan banyak orang.

"Artinya kemarin evaluasi ketika kita one way menuju arah timur, dari arah Cipularang yang menjadi masalah," ujar Firman.

Firman menuturkan sejak hari pertama penerapan one way saat arus mudik, kendaraan yang keluar Jakarta ke arah timur justru semakin ramai. Menurutnya, Korlantas bersama instansi terkait juga telah melakukan evaluasi terkait penerapan one way saat arus mudik.

Di sisi lain, Firman membagikan tips kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik dari mudik Lebaran 2022 agar aman selama berkendaraan dan terhindar dari kecelakaan.

"Yang pertama disiapkan adalah stamina sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan kesehatan prima, karena sehat dan tidak mudah lelah adalah mutlak syarat utama dalam berlalu lintas," kata Firman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (5/5).

Firman menjelaskan, kondisi yang prima bagi pengemudi akan membuat konsentrasi fokus, dengan begitu potensi kecelakaan akan terminimalisir.

"Kemudian, bagi pengendara yang lelah atau mengantuk, jangan lupa istirahat karena yang terpenting adalah keselamatan," ucapnya.

Selain itu, ia juga menyarankan pengendara untuk memeriksakan kondisi kendaraan agar laik jalan. Ini guna meminimalisir kemacetan maupun kecelakaan akibat kelalaian pengemudi.

"Pastikan kembali kondisi kendaraan yang anda gunakan, seperti cek mesin, tekanan ban, dan kelengkapan lainnya. Sehingga kondisi kendaraan layak jalan," ujar Firman.

Guna mengantisipasi kemacetan saat arus balik, Irjen Firman mengajak pemudik khusus wilayah Jawa yang akan kembali ke Jabodetabek untuk kembali lebih awal. Ia berharap pemudik tidak menjadwalkan balik di tanggal 6, 7, dan 8 Mei 2022, karena diprediksi puncak arus balik bakal terjadi di waktu tersebut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang nanti akan pulang mudik, untuk mempertimbangkan kembali. Jika pulang di tanggal 6, 7,dan 8 Mei itu puncak arus baliknya tinggi," tuturnya.

Baca Juga: