Indonesia sudah berada di kriteria level 1 selama 12 bulan seperti yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kajian dari seluruh menteri koordinator dan menteri kesehatan mengenai kemungkinan dihentikannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan selesai pekan ini. Berdasar kajian itu, pemerintah akan membuat keputusan.

"Saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya sehingga bisa saya siapkan nanti keputusan Presiden mengenai penghentian PSBB-PPKM," kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12).

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan sudah selama satu tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan tren penularan Covid-19. Hal itu menandakan Indonesia sudah berada di kriteria level 1 selama 12 bulan seperti yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

"Artinya secara negara, sebetulnya kita sudah masuk, pandeminya sudah berubah menjadi endemi, dan ini sudah level 1," kata dia.

Seperti dikutip dari Antara, Airlangga mengatakan tren kasus konfirmasi Covid-19 secara harian, sudah menurun drastis menjadi di bawah 2.000 kasus Covid-19 per hari. Namun untuk penghentian PPKM, Kementerian Kesehatan akan melakukan persiapan terlebih dahulu.

"Antara lain sero survei, tapi ya Insya Allah ini bisa dilakukan," kata Airlangga.

Presiden Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2023 mengatakan ada kemungkinan pemerintah pada akhir 2022 akan menyatakan PPKM berhenti.

"Hari ini, kemarin, kasus harian kita berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun, kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita," kata Presiden.

Terus Menurun

Presiden mengatakan hingga data terakhir, tren penurunan kasus harian Covid-19 terus terjadi. Jokowi mencontohkan hingga Selasa (20/12), kasus Covid-19 secara harian 1.200 kasus.

Jumlah itu menunjukkan penurunan drastis dibanding puncak kasus saat varian Covid-19 Omicron yang mencapai 64 ribu kasus.

Lebih jauh, Airlangga menyampaikan program vaksinasi menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Pada akhirnya, pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian pandemi di Indonesia. Hal tersebut diakui juga oleh dunia internasional," katanya.

Melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), dia menjelaskan selama pandemi Indonesia mengambil langkah kebijakan "gas dan rem" yang mengintegrasikan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Selain itu, "diplomasi vaksin" merupakan langkah strategis Indonesia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat, yang mana sesuai dengan slogan no country should be left behind.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan penerapan PPKM yang melibatkan seluruh kalangan masyarakat juga telah mendukung pengendalian pandemi di dalam negeri.

"Kita melihat banyak sekali lesson learned yang sangat berharga, terutama dalam menghadapi berbagai kondisi dan tantangan di masa-masa mendatang," ujar Airlangga.

Dengan demikian, upaya seluruh lapisan masyarakat tersebut berhasil membuat pandemi lebih terkendali dan perekonomian pulih, yang mana tercatat tumbuh 5,72 persen year on year (yoy) pada triwulan III-2022.

Baca Juga: