JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru menjadi kota cerdas sebagai solusi menyelesaikan tantangan perkotaan di masa depan.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang PUPR dan Infrastruktur, Insannul Kamil, mengatakan bahwa teknologi digital akan menjadikan IKN menjadi kota cerdas atau smart city.
"Kenapa harus kota cerdas? Kota cerdas itu adalah salah satu solusi dalam menyelesaikan tantangan perkotaan di masa depan, terutama isu urbanisasi," kata Insannul dalam seminar daring di Jakarta.
Isu dan permasalahan perkotaan di Indonesia saat ini, jelasnya, menjadi begitu kompleks, terutama kota metropolitan seperti Jakarta yang melibatkan sejumlah besar masyarakat perkotaan dan pemerintah pengelola kota.
"Kota cerdas merupakan sebuah strategi alami yang akhirnya akan mengurangi masalah yang muncul akibat urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi perkotaan yang sangat tinggi," katanya.
Kota cerdas, lanjutnya, merupakan solusi efektif, efisien, dan berkelanjutan atas tantangan dan permasalahan yang terus meningkat yang dihadapi perkotaan di masa depan.
"Pembangunan IKN Indonesia diarahkan pada terwujudnya kota dengan fasilitas infrastruktur yang ramah lingkungan, cerdas (smart), indah dan berkelanjutan (sustainable) karena terkait dengan Sustainable Development Goals, khususnya terkait dengan kota serta permukiman yang berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim," kata Insannul.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, sebelumnya tertarik untuk mempelajari bagaimana konsep kota pintar dapat diimplementasikan dan dibangun di Indonesia.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Korea Selatan, Han Jeoung-ae, di Glasgow, Skotlandia, Basuki menyampaikan rencananya untuk mengunjungi Korea Selatan pada akhir tahun 2021 ini untuk melihat beberapa proyek smart city, di antaranya Smart Village di Eco Delta City, Songdo City, dan Sejong City.
Pihaknya juga ingin mempelajari lebih dalam pengalaman Korea sehubungan dengan rencana pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Teknologi Digital
Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, yang diminta pendapatnya, Selasa (9/11), mengatakan pembangunan IKN memang harus mengadopsi perkembangan teknologi digital terbaru untuk menjadikannya sebagai kota cerdas.
"Konsep IKN harus mengikuti perkembangan kehidupan sekarang yang semakin digital, mengadopsi teknologi-teknologi yang semakin mempermudah aktivitas masyarakat," kata Wibisono.
Sebagai Ibu Kota, tentu harus berada paling depan menjadi contoh model pengembangna daerah-daerah yang lain. "Tren digitalisasi ini bukan sekadar untuk gaya-gaya an karena memang jika dimanfaatkan dengan maksimal akan memiliki nilai ekonomi sendiri," pungkas Wibisono.