AMSTERDAM - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menjajaki peluang kerja sama untuk mengimplementasikan energi solar dengan perusahaan Belanda yang menyediakan teknologi pembangkit listrik berbiaya rendah, HyET Group. Ketua Komite Bilateral Kadin untuk Belanda, Irwan Habsjah,

usai melakukan kunjungan bisnis di Arnhem, Belanda, pekan lalu, mengatakan kepada Antara bahwa alasan pihaknya memilih perusahaan tersebut karena HyET Solar Netherlands BV telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina Power Indonesia terkait pengembangan infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.

"Kami berharap Pertamina Power Indonesia bisa menjadi partner dari mereka untuk investasi, sehingga produknya bisa dikembangkan untuk realisasi dari energi tersebut," ujar Irwan. Kadin sebagai mitra pemerintah, lanjut Irwan, bertugas menjembatani pemerintah dengan pihak swasta untuk bernegosiasi dan mempercepat implementasi investasi.

"Kita menjembatani supaya Pertamina Power Indonesia jangan ragu dan seandainya ada masalah kita siap untuk menghadap pemerintah agar bisa mempercepat keputusan dari direksi," ujarnya.

Siap Membantu

Irwan menyampaikan jika nantinya Pertamina Power Indonesia tidak jadi menggandeng HyET, Kadin siap membantu mencarikan mitra swasta di Indonesia yang tertarik dalam pengembangan energi baru terbarukan.

"Tadi kita bahas pembiayaan apakah efisien dan siapa yang bisa membiayai. Tapi, kalau sudah mendapat pembiayaan dalam waktu tiga bulan sudah bisa di-install," ungkap dia.

Irwan mengungkapkan bahwa pembiayaan yang dibutuhkan untuk infrastruktur energi solar sesuai kesepakatan dengan Pertamina Power Indonesia termasuk murah yakni sekitar 250 juta dollar AS. Lebih lanjut, Irwan mengatakan alasan lain Kadin sebagai inisiator dari B20 menjajaki kerja sama dengan perusahaan energi baru terbarukan karena sejalan dengan satu dari tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni transisi energi.

"Saya lihat ini perusahaan yang berpotensi untuk merealisasikan objektif dari pemerintah dalam menurunkan emisi karbon," tutur Irwan.

Selain itu, tambah Irwan, Kadin mengajak HyTE Group dan Ampowr untuk bergabung pada Business 20 (B20) Summit di Bali, 13-14 November 2022. "Nanti kan ada bisnis forum di sana dengan begitu ide idenya bisa disebarkan kepada perusahaan-perusahaan swasta," katanya.

Baca Juga: