JAKARTA - Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Untuk ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengambil peran untuk menyukseskan program tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menjelaskan bahwa dalam peta jalan itu, selain memuat agenda percepatan transformasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong perluasan pasar dalam negeri bagi produk lokal. Untuk itu dirinya mengajak Kadin Indonesia mengambil bagian akselerasi transformasi digital di Indonesia.

"Kita mendorong bagaimana Kadin ikut bersama-sama dengan program pemerintah, salah satu program pemerintah yang penting adalah transformasi digital," kata Jhonny dalam keterangan persnya usai mengikuti rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Kadin 2021, Senin (6/12).

Ia juga memaparkan peta jalan untuk akselerasi transformasi digital yang membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk Kadin. Karenanya di pertemuan bersama Kadin, khususnya di bidang wirausaha, dirinya menyampaikan bagaimana potret ICT dan rencana pembangunan di Indonesia yang merupakan bagian dari Roadmap Digital Indonesia 2021-2024.

Jhonny menekankan agar pasar (demand) dalam negeri harus bisa dipenuhi dengan hasil produksi dalam negeri. Dan ini banyak kegiatannya, termasuk Kemenkominfo memberikan dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang merupakan salah satu program yang menjadi titik penting bagi kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah derasnya arus digitalisasi.

"Melalui program GNBBI, saya mengharapkan para pelaku UMKM mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia lewat stimulus pelatihan ataupun pendampingan aktivitas bisnis ke ruang digital," jelasnya.

Guna memperluas pasar, Kementerian Kominfo berupaya melakukan percepatan digitalisasi melalui pembangunan infrastruktur kabel serat optik agar bisa menjembatani kesenjangan digital. Dan saat ini Pemerintah telah membangun infrastruktur TIK di tingkat backbone melalui penggelaran kabel serat optik. Sementara di tingkat menengah atau middle-mile melalui penggelaran microvawe link dan pemanfaatan satelit. Di tingkat last-mile melalui pembangunan Base Transceiver Station (BTS).

"Pemerintah berkomitmen menyediakan infrastruktur telekomunikasi secara merata dan inklusif terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Indonesia. No one left behind," tutupnya.

Baca Juga: