Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pandemi Covid-19 yang masih merebak "jauh dari berakhir". Ini seiring kasus baru di seluruh dunia yang mengalami kenaikan mencapai 30 persen dalam dua pekan terakhir.

"Saya khawatir angka kasus Covid-19 terus melonjak, memberikan tekanan lebih lanjut pada sistem dan tenaga kesehatan yang kewalahan. Saya juga mencemaskan peningkatan tren kematian," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada awak media di Jenewa, dikutip dari Antara, Rabu (13/7).

Sementara, menurut Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang baru dilaporkan belum lama ini sebagian besar didorong oleh subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 serta pencabutan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial. Menurutnya, perubahan kebijakan pengujian baru-baru ini juga menghambat pendeteksian kasus baru dan pemantauan evolusi virus itu.
Misalnya, meski subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terus mendorong gelombang-gelombang baru infeksi, rawat inap, dan kematian di seluruh dunia, pengawasan, termasuk pengujian dan pengurutan (sequencing), telah menurun signifikan. Ini menyebabkan penilaian terhadap dampak penularan sejumlah varian dan efektivitas langkah-langkah penanggulangan menjadi semakin sulit.

"Gelombang penularan baru virus itu lagi-lagi menunjukkan bahwa Covid-19 masih jauh dari berakhir," ucap Tedros.

"virus tersebut menyebar dengan bebas, dan sejumlah negara tidak secara efektif mengelola beban penyakit itu berdasarkan kapasitas mereka," tambahnya.

Dia mendesak kepada pemerintah agar menerapkan langkah-langkah yang telah diuji dan dicoba, seperti mengenakan masker serta meningkatkan saluran udara sekaligus protokol pengujian dan perawatan, sembari meninjau dan menyesuaikan rencana respons Covid-19 secara reguler yang didasarkan pada epidemiologi saat ini dan juga potensi kemunculan varian-varian baru.

Baca Juga: