Malawi - Presiden Malawi Lazarus Chakwera mengatakan Tiongkok telah setuju untuk mencabut semua tarif yang bersifat menghukum atas produk-produk Malawi guna meningkatkan perdagangan antara kedua negara.

Chakwera mengatakan pada Minggu (8/9) bahwa hasil pembicaraan bilateral dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, adalah mencabut pajak-pajak yang telah menghambat bisnis dan menciptakan ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara.

"Tarif hukuman telah menjadi isu yang mengkhawatirkan untuk waktu yang lama. Hal ini berdampak pada pedagang Malawi yang ingin memperluas pasar untuk produk mereka di Tiongkok," kata Chakwera.

Menggambarkan perjalanan kenegaraannya ke Beijing sebagai perjalanan yang sukses, ia mengatakan pembangunan tersebut akan menciptakan pasar yang menguntungkan bagi barang-barang Malawi di Tiongkok.

"Perkembangan ini merupakan peluang besar bagi negara ini. Untuk itu, mari kita manfaatkan dan jelajahi pasar sebanyak-banyaknya di Tiongkok," ujarnya.

Chakwera mengatakan perkembangan kesepakatan antar keduanya merupakan sebuah langkah ke arah yang benar yang akan meningkatkan perdagangan bagi kedua negara.

Malawi dan Tiongkok telah menjalin hubungan diplomatik sejak 2008. Sejak itu, pemerintah Tiongkok telah mendanai beberapa proyek di berbagai sektor yang ada di Malawi.

Chakwera termasuk di antara 50 kepala negara Afrika yang menghadiri pertemuan puncak Kerja Sama Tiongkok-Afrika (FOCAC), sebuah forum antara Tiongkok dan seluruh negara Afrika.

Baca Juga: